Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
SINGAPURA. Emas berpeluang rebound dari penurunan terbesarnya dalam empat pekan. Harga emas berpotensi naik seiring bank sentral AS akan merilis proyeksi suku bunga untuk pertama kalinya. Pasar berekspektasi, suku bunga acuan akan dipertahankan di level rendah untuk jangka waktu panjang. Pelemahan dolar diperkirakan bakal mendongkrak permintaan komoditas.
Emas spot bergulir tipis ke level US$ 1.666,32 per ons troy pada pukul 9.53 di Singapura. Kemarin, harga emas jatuh 0,7%, yang merupakan penurunan terbesar sejak 28 Desember. Sementara, kontrak emas untuk pengiriman Februari di Comex, New York, naik tipis ke level US$ 1.665,80, dari penutupan kemarin di US$ 1.664,50 per ons troy.
Dolar diperdagangkan di dekat level terendah dalam tiga minggu terhadap euro sebelum Federal Reserve Open Market Committee merilis proyeksi suku bunga acuan, hari ini. Sentimen tersebut menyokong pasar saham Asia, juga kenaikan harga tembaga dan minyak.
"Ini semua tentang dolar. Ini adalah pertama kalinya FOMC memberikan prediksi bunga acuan, dan saya pikir orang tertarik untuk melihat seperti apa prediksi tersebut," kata Nick Trevethan, analis di Australia & New Zealand Banking Group Ltd.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News