kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Emas bangkit dari level terendah dua pekan


Jumat, 20 Oktober 2017 / 07:17 WIB
Emas bangkit dari level terendah dua pekan


Sumber: CNBC | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Emas bangkit dari posisi terendah dua pekan di pasar Amerika Serikat, Kamis (19/10). Logam mulia diuntungkan dengan pelemahan dollar dan pasar saham yang sempat terkoreksi.

Mengutip CNBC, harga emas untuk pengiriman Desember di Comex-AS ditutup naik 0,6% ke level US$ 1.290 per troi ons. Emas rebound setelah sempat menembus US$ 1.277,60, level terendah sejak 6 Oktober.

Emas spot juga menguat 0,4% menjadi US$ 1.286,31 per troi ons pukul 03.44. ET, setelah sempat melorot ke US$ 1.276,22. Ini level terendah sejak 9 Oktober.

Di pasar Asia, Kamis (20/10), harga emas berjangka melanjutkan penguatan ke US$ 1.291,9 per troin ons pukul 07.04 WIB.

Otot dollar mengendur, karena imbal hasil US Treasury tergelincir. Ketua Federal Reserve Janet Yellen akan mengakhiri masa jabatan pada  Februari, dan investor menunggu pengganti yang akan dipilih Presiden Donald Trump. Gedung Putih mengatakan keputusan akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang.

"Pada dasarnya, ekonomi AS masih berjalan dengan baik, namun kekhawatirannya adalah terkait laju inflasi," kata Ryan McKay, Ahli strategi komoditas di TD Securities, seperti dilansir CNBC.

"Tanpa inflasi, pasar memperkirakan Fed tidak akan menaikkan suku bunga tiga kali pada 2018, seperti yang diharapkan, dan hal itu akan membuat emas lebih bullish," imbuh KcKay.

Penguatan harga emas semalam juga terjadi karena pasar saham AS sempat melorot dari rekor tertinggi. Namun, kemudian berhasil ditutup di teritori positif.

Fawad Razaqzada, analis di FOREX.com menilai, ada alasan teknis mengapa emas stabil, yaitu saham telah turun. "Tapi secara keseluruhan orang tidak menemukan banyak keuntungan investasi di emas saat ini," katanya.

"Ketiadaan permintaan safe haven dikombinasikan dengan ekspektasi kenaikan suku bunga yang tinggi. Jika emas tetap di bawah US$ 1.300, ada risiko koreksi lebih tajam dalam beberapa hari atau minggu mendatang," imbuh Fawad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×