Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keyakinan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) akan ekonomi negeri Paman Sam yang membaik membawa sentimen positif bagi pergerakan dollar AS. Meski sempat terpuruk karena meningkatnya ketegangan di kawasan Timur Tengah tetapi greenback masih mampu mengungguli yen. Mengutip Bloomberg, pasangan USD/JPY, Kamis (12/4) pukul 17.45 WIB menguat 0,31% ke level 107,12 dibandingkan hari sebelumnya.
Nizar Hilmy, Analis PT Global Kapital Investama Berjangka melihat risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) menjadi penyokong penguatan dollar AS. Keyakinan pejabat The Fed akan adanya kenaikan suku bunga lanjutan berhasil mengembalikan posisi indeks dollar yang selama ini tertekan. Pada pukul 19.45 WIB indeks dollar tercatat naik 0,30% ke level 89,84 dibandingkan hari sebelumnya.
“Padahal di sisi lain AS tertekan situasi geopolitik,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (12/4). .
Bagaimanapun pasar masih tetap mengkhawatirkan rencana serangan AS ke Suriah. Tak hanya itu pernyataan Rusia sebagai sekutu Suriah yang akan menghalau rudal AS juga semakin membuat ketegangan memanas. Jika serangan itu benar-benar terjadi maka greenback akan berbalik melemah.
Untuk Jumat (13/4) kata Nizar pergerakan kedua pasangan mata uang ini akan bergantung pada ketegangan di kawasan Timur Tengah. Menurutnya selama isu geopolitik masih memanas, maka sulit bagi greenback untuk mempertahankan penguatannya.
Secara teknikal hampir semua indikator mendukung sinyal penguatan. Harga saat ini berada di atas garis moving average (MA) 10 dan MA 55 yang menyokong kenaikan. Kemudian indikator moving average convergence divergence (MACD) di area netral dan indikator relative strength index di level 52 berpotensi menguat. hanya indikator stochastic di level 81 saja yang menunjukkan potensi pelemahan.
Nizar merekomendasikan USD/JPY sell on resistance dengan target support 107,40-107,20-107,00 dan resistance 107,80-108,00-108,20.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
