kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekspektasi kenaikan suku bunga AS meningkat, indeks obligasi Indonesia terkoreksi


Minggu, 22 April 2018 / 17:17 WIB
Ekspektasi kenaikan suku bunga AS meningkat, indeks obligasi Indonesia terkoreksi
ILUSTRASI. Pasar modal


Reporter: Dimas Andi | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meningkatnya tekanan yang berasal dari luar negeri membuat pasar obligasi Indonesia terkoreksi dalam beberapa hari terakhir. Koreksi pasar obligasi tercermin dari melemahnya Indonesia Composite Bond Index (ICBI). Mengutip Bloomberg Jumat (20/4), ICBI ditutup di level 244,3216 atau melemah 0,65% selama satu pekan terakhir.

Analis Fixed Income MNC Sekuritas, I Made Adi Saputra mengatakan, pasar obligasi Indonesia kembali diterpa sentimen meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat sejak awal pekan lalu. Hal ini tidak lepas dari solidnya data-data ekonomi di negara tersebut seperti data indeks harga produsen, data penjualan ritel, dan data klaim pengangguran.

Sentimen tersebut membuat imbal hasil US Treasury kembali beranjak naik, sehingga ikut memicu kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara (SUN).

Kenaikan imbal hasil SUN dalam beberapa hari terakhir turut berpengaruh terhadap posisi nilai tukar rupiah. Perlu diketahui, kurs spot rupiah menembus level terendahnya pada Jumat lalu di level Rp 13.893 per dollar AS. “Ujung-ujungnya indeks obligasi Indonesia juga melemah,” kata Made, Jumat (20/4).

Terkoreksinya ICBI membuat investor asing mulai pergi untuk sementara dari pasar obligasi Indonesia. Berdasarkan data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN) mulai berkurang dari Selasa (17/4) dan Rabu (18/4), sebesar Rp 2,67 triliun.

Analis Obligasi BNI Sekuritas Ariawan mengatakan, kuatnya tekanan eksternal membuat sentimen positif seperti kenaikan peringkat utang dari Moody’s dan surplus neraca perdagangan tidak terlalu berdampak pada pergerakan ICBI.

Dia pun yakin dalam beberapa waktu ke depan, ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS akan kembali menjadi sentimen utama bagi pasar obligasi Indonesia. “Soalnya, tensi perang dagang dan konflik geopolitik di Suriah sudah berkurang,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×