kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom perkirakan pertumbuhan ekonomi 2017 tak sampai 5,1%


Minggu, 04 Februari 2018 / 13:55 WIB
Ekonom perkirakan pertumbuhan ekonomi 2017 tak sampai 5,1%
ILUSTRASI. PERLINDUNGAN PEKERJA RENTAN


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada Senin, (5/2) besok, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan angka pertumbuhan ekonomi 2017. Bank Indonesia (BI) memperkirakan, pertumbuhan ekonomi tahun lalu itu berada di kisaran 5,1%.

Namun demikian, para ekonom memprediksi, pertumbuhan ekonomi pada tahun lalu tidak mencapai 5,1%, tetapi 5,05% yoy.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2017 sebesar 5,13% yoy atau meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya yang tercatat 5,06% yoy. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi sepanjang 2017 diperkirakan mencapai 5,05% yoy.

Hal ini menurut Josua dapat terkait dengan laju pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang diperkirakan flat sekitar 4,93% yoy. Pertumbuhan flat pada konsumsi rumah tangga ini, menurutnya, dikonfirmasi oleh masih terbatasnya peningkatan laju inflasi inti.

“Penjualan otomotif juga cenderung flat serta tren menurunnya porsi pendapatan rumah tangga yang dialokasikan untuk konsumsi,” kata Josua kepada KONTAN, Minggu (4/2).

Di sisi lain, konsumsi pemerintah diperkirakan kembali meningkat menjadi sekitar 5,2% yoy dari kuartal sebelumnya 3,46% yoy.

Peningkatan laju konsumsi pemerintah terindikasi dari peningkatan belanja pegawai, belanja barang dan belanja modal dibandingkan periode yang sama tahun 2016 di mana pemerintah melakukan penghematan belanja pemerintah pusat.

“PMTB diperkirakan tumbuh sekitar 6,25%yoy. Investasi publik masih mendominasi di mana belanja modal pemerintah tumbuh positif pada kuartal terakhir tahun 2017,” ujarnya

Namun demikian, Josua bilang, peningkatan investasi publik akan tertahan oleh penurunan investasi swasta yang terindikasi dari penurunan laju impor barang modal serta penurunan konsumsi semen pada kuartal IV tahun lalu.

Ia pun mengatakan, pertumbuhan ekspor pada kuartal IV 2017 diperkirakan meningkat ditopang oleh tumbuhnya volume ekspor. Namun demikian, pertumbuhan impor diperkirakan akan lebih tinggi sehingga net ekspor diperkirakan mengalami kontraksi.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan, pertumbuhan ekonomi di kuartal IV bisa mencapai 5,12% yoy. Namun, untuk sepanjang 2017, ia memproyeksi hanya ada di level 5,05%.

“Kalau sepanjang tahun 2017 5,1%, perlu 5,3% yoy untuk kuartal IV 2017. Sepertinya berat ya untuk kuartal IV itu 5,3% yoy,” kata Lana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×