kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dual listing bisa dorong emiten go international


Minggu, 10 Desember 2017 / 18:43 WIB
Dual listing bisa dorong emiten go international


Reporter: Riska Rahman | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini sedang menjajaki kerja sama dengan salah satu bursa di luar negeri untuk mempermudah emiten Indonesia melakukan dual listing. Dengan dual listing tersebut, saham emiten Indonesia tak hanya diperdagangan di BEI, namun juga di bursa negara tersebut.

Saat ini dual listing sudah dilakukan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang kini sahamnya juga tercatat di New York Stock Exchange. 

Pengamat Pasar Modal Teguh Hidayat mengapresiasi langkah BEI untuk membuat semakin banyak emiten Indonesia ikut tercatat di bursa saham luar negeri. "Perusahaan Indonesia jadi bisa lebih dikenal publik di luar negeri, tak hanya di Indonesia saja," ujar Teguh kepada KONTAN, Jumat (8/12).

Selain bisa lebih dikenal di luar negeri, emiten Indonesia yang sahamnya terdaftar di bursa negara lain juga bisa membuka kesempatan pembiayaan yang lebih luas. Dengan begitu, emiten bisa memperoleh pendanaan yang lebih banyak dibanding ketika terdaftar di BEI saja.

Di sisi lain, dual listing ini memiliki tantangannya sendiri. Teguh memandang untuk Indonesia, tantangannya datang dari emiten yang terdaftar di papan bursa dalam negeri.

"Di Indonesia, hanya sedikit emiten yang nampaknya layak melakukan dual listing di negara lain. Pasalnya, ukuran emiten di Indonesia masih jauh lebih kecil dibanding negara lainnya, lantaran negara kita masih dikategorikan sebagai negara berkembang," terangnya.

Hanya saham-saham berkapitalisasi pasar besar seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau PT Astra International Tbk (ASII). Namun, tak ada jaminan bagi kedua perusahaan tersebut bisa dikenal luas oleh investor di negara lain tempat saham tersebut terdaftar.

Idealnya, saham tersebut bisa terdaftar di Tokyo, London, ataupun Amerika Serikat (AS). "Namun, jika belum bisa masih ada Bursa Singapura atau Hong Kong yang bisa dijadikan tempat bagi emiten untuk lebih banyak menjaring dana asing," kata Teguh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×