kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BOJ tak berubah sikap, dollar AS salip yen


Kamis, 27 April 2017 / 19:42 WIB
BOJ tak berubah sikap, dollar AS salip yen


Reporter: Namira Daufina | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Hasil pertemuan Bank of Japan (BoJ) tidak memberikan imbas besar pada pergerakan yen terhadap dollar AS. Nilai tukar mata uang Negeri Sakura ini masih tersungkur di hadapan The Greenback.

Mengutip Bloomberg, Kamis (27/4) pukul 17.46 WIB pasangan USD/JPY melambung 0,26% ke level 111,35 dibanding hari sebelumnya.

Nizar Hilmy, Analis PT SoeGee Futures menuturkan penguatan USD/JPY terjadi setelah meredanya kekhawatiran geopolitik global dan menyudutkan posisi aset safe haven seperti yen. Ditambah lagi BoJ memutuskan untuk mempertahankan kebijakan moneternya hingga target inflasi Jepang nantinya tercapai.

“Tidak ada kejutan dari sisi yen sehingga USD punya kesempatan melanjutkan rebound walau rentangnya kini lebih terbatas,” jelas Nizar. Penyebab terbatasnya penguatan USD datang setelah dalam pengumuman reformasi pajak AS beberapa hari lalu tidak ada kejutan yang berarti sebagaimana yang diharapkan pasar.

Pada pengumuman tersebut, AS masih mempertahankan rencana Donald Trump, Presiden AS untuk melakukan repatriasi pajak dan pemangkasan pajak perusahaan dari 33% menjadi 15% serta upaya untuk menyederhanakan sistem perpajakan di Negeri Paman Sam. “Nantinya kalau sudah aktivasi dari program-program tersebut, baru USD bisa melambung tinggi. Tapi buat sekarang efeknya masih terlalu minim,” tambah Nizar.

Untuk sementara Nizar menilai keduanya masih minim katalis signifikan yang bisa mempengaruhi pergerakan. Sehingga wajar baik penguatan maupun pelemahan masih terjadi dalam rentang terbatas.

"Rebound teknikal juga masih ada setelah beberapa waktu terakhir USD tersungkur dalam. Karena memang secara fundamental pun tidak ada katalis dari AS yang besar imbasnya," tambah Nizar. Ia menilai penguatan ini hanya pemanfaatan momentum pelemahan yen saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×