kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dollar AS masih rawan tekanan


Rabu, 18 Januari 2017 / 19:56 WIB
Dollar AS masih rawan tekanan


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Dollar AS berhasil menekan euro sebelum rilis data inflasi Amerika Serikat (AS). Meski demikian, pergerakan USD masih rawan tekanan.

Mengutip Bloomberg, Rabu (18/1) pukul 19.20 WIB, pasangan EUR/USD terkikis 0,29% di level 1,0682 dibanding sehari sebelumnya.

Analis PT SoeGee Futures, Nizar Hilmy mengatakan, pasangan EUR/USD terkoreksi setelah menguat tajam sehari sebelumnya. "Tetapi USD sebenarnya masih dalam tekanan," ujarnya.

Presiden terpilih AS, Donald Trump mengatakan pergerakan dollar AS sudah terlalu kuat lantaran China terus melemahkan mata uang yuan. Hal ini membuat perusahaan AS sulit bersaing dengan China. Beberapa analis juga menilai jika penguatan USD perlu diwaspadai.

Sementara mata uang euro sebenarnya minim sentimen. Data inflasi Eropa bulan Desember masih stabil di level 1,1% dan sesuai dengan proyeksi. Pelemahan euro saat ini merupakan akibat dari penguatan USD. Sama seperti sebelumnya dimana euro terangkat akibat USD melemah.

Selanjutnya, pergerakan the greenback menanti data inflasi AS yang dirilis Rabu malam (18/1) dengan prediksi naik ke level 0,3% dari sebelumnya 0,2%. Sementara EUR masih menanti pengumuman suku bunga serta kebijakan ECB pada Kamis (19/1).

Nizar menduga ECB belum akan mengubah kebijakan mengingat masih adanya perlambatan ekonomi di Eropa. Meski demikian, masih ada peluang euro untuk mengungguli USD. Tetapi jika data inflasi AS positif, peluang penguatan EUR/USD akan terhambat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×