Reporter: Anna Suci Perwitasari |
JAKARTA. PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) berniat mencari strategic partner untuk membangun pabrik smelter.
"Target kami sebelum Juni ini sudah akan dapat partner strategis untuk pabrik smelter tersebut," ujar Direktur Utama DKFT Kiki Hamidjaja dalam paparan publik, Kamis (26/1).
Untuk pembangun pabrik berkapasitas 100.000 ton feronikel per tahun tersebut, perusahaan membutuhkan dana minimal US$ 500 juta. Hal inilah yang membuat DKFT berencana menggandeng mitra strategis di proyek tersebut.
"Saat ini sudah ada tiga perusahaan asal China dan Taiwan yang kami jajaki. Nanti mereka akan jadi mayoritas di proyek pembangunan tersebut," ungkap Komisaris Johnny N Wiraatmaja di tempat yang sama. Tapi ada satu syarat yang diajukan DKFT yaitu mereka harus membeli nikel dari pihak perusahaan.
"Partner strategis itu nanti juga akan masuk ke DKFT jadi pemegang saham. Tapi mereka hanya minoritas karena pengendali DKTF tetap akan dipegang oleh PT Jinsheng Mining," lanjut Johnny. Sebagai catatan saja, saat ini Jinshen menguasai 80% saham DKFT, sisanya adalah milik publik.
Dengan didapatnya strategic partner tersebut, proyek pabrik tersebut akan mulai dilaksanakan. Dan diprediksi dapat selesai di 2014 mendatang. Lokasi pabrik smelter tersebut di Morowali Sulawesi Tengah. Alasannya karena di sana sudah terdapat tambang nikel milik DKFT.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News