kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dividen UNVR naik meski laba turun


Rabu, 15 Juni 2016 / 07:55 WIB
Dividen UNVR naik meski laba turun


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk, Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pemegang saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) bakal mendapatkan tunjangan hari raya (THR) berupa dividen. UNVR siap mengucurkan dividen tahun buku 2015 senilai Rp 5,84 triliun atau Rp 766 per saham. Angka itu naik Rp 14 per saham atau hampir 2% dibandingkan dividen 2014.

Rencana pembagian dividen telah mendapatkan restu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) UNVR, pada Selasa (14/6). Meski laba tahun lalu menurun, besaran dividen UNVR tetap naik. Pada 2015, laba bersih UNVR menurun 1,92% menjadi Rp 5,85 triliun.

UNVR kerap menetapkan hampir seluruh labanya menjadi dividen. Pay out ratio dividen kali ini nyaris 100%. Sebagian dividen sudah dibagikan sebagai dividen interim pada Desember 2015, yakni Rp 342 per saham atau senilai total Rp 2,61 triliun.

Ini berarti sisa dividen final senilai Rp 424 per saham atau total Rp 3,23 triliun. Pendapatan konsolidasi UNVR tahun lalu tumbuh 5,7% year-on-year (yoy) menjadi Rp 36,5 triliun. Tapi sejumlah beban, khususnya beban keuangan, menanjak 25% (yoy) menjadi Rp 120 miliar.

Kondisi ini turut menekan bottom line UNVR. Pendapatan dari pasar dalam negeri masih menjadi penopang kinerja UNVR, yakni mencapai Rp 34,62 triliun. Adapun pendapatan ekspor Rp 1,86 triliun.

Berdasarkan segmen, penjualan produk kebutuhan rumah tangga masih menjadi unggulan UNVR dengan menyumbang pendapatan Rp 25,42 triliun. Sisanya adalah penjualan food and beverages sebesar Rp 11,06 triliun.

Di kuartal I 2016, pendapatan UNVR tumbuh 6% (yoy) menjadi Rp 10 triliun. Namun, laba bersih masih menyusut 1,3% menjadi Rp 1,35 triliun. Merilis produk baru Direktur Keuangan UNVR Tevilyan Yudhistira Rusli menyebutkan, manajemen terus berupaya menjaga kinerja perusahaan.

Terlepas dari masalah daya beli masyarakat, UNVR akan menyesuaikan harga demi menjaga kualitas margin. Pada Februari lalu, UNVR telah menaikan harga jual produk 1,8%-1,9%. Tidak menutup kemungkinan akan ada kenaikan lanjutan.

"Tapi, pertimbangan utama kenaikan harga adalah kurs dollar AS," ujar Yudhistira.

Demi menjaga performa, UNVR juga menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 2 triliun di tahun ini. Semula, capex tahun ini dialokasikan Rp 1,4 triliun. Tapi ada tambahan Rp 600 miliar untuk kebutuhan pembangunan kantor perusahaan. Dari total anggaran belanja modal tersebut, sejauh ini sudah terserap sekitar Rp 450 miliar.

Pada kesempatan yang sama, Direktur UNVR Sancoyo Antarikso bilang, UNVR memiliki 40 produk yang bakal meluncur sepanjang tahun ini. Tapi, tidak semuanya produk baru. Sebanyak 15 produk di antaranya sudah dirilis.

"Sebagian ada yang merupakan launching tapi ada juga yang hanya relaunching," tutur dia. Harga saham UNVR kemarin (14/6) meningkat 1,16% menjadi Rp 43.500 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×