Reporter: Dimas Andi | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah keok melawan dollar Amerika Serikat dalam sepekan terakhir, setelah dihantam berbagai sentimen negatif.
Mengutip Bloomberg, Jumat (20/4), nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 0,78% ke posisi Rp 13.893 per dollar AS. Ini rekor terburuk di tahun ini. Dengan hasil tersebut, rupiah spot melemah 1% dalam sepekan terakhir.
Kurs tengah rupiah di Bank Indonesia juga terdepresiasi 0,18% ke level Rp 13.804 pada hari ini. Setali tiga uang, rupiah melemah sepekan terakhir hingga 0,37%.
Analis Asia Tradepoint Futures, Andri Hardianto mengatakan, tekanan terhadap rupiah dipicu oleh meningkatnya kepercayaan pelaku pasar terhadap rencana kenaikan suku bunga acuan AS yang lebih agresif. Hal itu tercermin pula dari kenaikan imbal hasil US Treasury dalam beberapa hari terakhir.
Keyakinan pelaku pasar ditunjang membaiknya sejumlah data perekonomian AS, misalnya data penjualan ritel, data jumlah rumah baru (housing starts), dan data klaim pengangguran.
Terkoreksinya harga sejumlah komoditas turut menjadi sentimen negatif yang melemahkan posisi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
Selain itu, keputusan BI yang menahan suku bunga acuan di tengah belum turunnya suku bunga kredit, juga mendapat respons negatif dari para pelaku pasar. “Maraknya sentimen negatif ini membawa rupiah terperosok melewati batas psikologis di level Rp 13.800,” kata Andri, hari ini.
Meski demikia, Andri menilai, rupiah masih berpeluang menguat secara terbatas pada pekan depan. Namun, hal ini bergantung seberapa besar upaya BI untuk mengintervensi rupiah di tengah terpaan sejumlah sentimen negatif. Ia memprediksi, rupiah akan berada di kisaran Rp 13.780-Rp 13.850 per dollar AS pada pekan depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
