kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dibayangi aksi profit taking, saham berikut bisa jadi pilihan hari ini


Rabu, 10 Juni 2020 / 06:00 WIB
Dibayangi aksi profit taking, saham berikut bisa jadi pilihan hari ini


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan pasar saham cenderung melemah pada Selasa 9 Juni 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Rabu (10/6) diperkirakan melanjutkan pelemahan. 

IHSG terkoreksi 0,7% di 5.035,06 pada Selasa (9/6). Lanjar Nafi Analis Reliance Sekuritas mengatakan, pelemahan IHSG disebabkan melemahkan saham sektor Industri Dasar -1,97% dan properti -1,93%. Saham SMGR turun 6,90% terkoreksi cukup dalam setelah menguat belasan persen sejak akhir bulan lalu. Mayoritas saham properti terkoreksi cukup dalam lebih dari 5% pasca penguatannya sejak akhir pekan. 

Bank Dunia memperkirakan, kontraksi ekonomi pada negara berkembang akan sebesar 2,5% tahun 2020. Ini merupakan kontraksi ekonomi pertama setidaknya dalam 60 tahun terakhir. 

Baca Juga: IHSG melemah 0,7% hari ini, simak proyeksi untuk perdagangan besok (10/6)

Rupiah bergerak melemah tipis sebesar 0,04% ke level Rp 13.890 per dollar AS. Investor asing pun tercatat net sell Rp 230,41 miliar. 

Indeks regional pada Selasa (9/6), Nikkei melemah 0,38% dan TOPIX turun 0,14% di Jepang karena aksi profit taking investor di Asia setelah indeks berjangka AS bergerak flat cenderung tertekan. 

Indeks Hangseng naik 1,03% dan CSI300 naik 0,62% setelah pemerintah Hong Kong mengucurkan paket dana talangan atau bailout sebesar HK$ 30 miliar setara dengan Rp 54,33 triliun. Dana tersebut untuk menyelamatkan maskapai penerbangan Cathay Pacific hal ini menunjukan upaya pemerintah yang terus mendukung pemulihan ekonomi setelah pandemi. 

Baca Juga: IHSG tembus 5.000, Reliance sarankan beberapa saham berikut untuk hari ini

Bank Dunia memperingatkan ekonomi global akan mengalami kontraksi terbesar sejak Perang Dunia II pada tahun 2020. Hal ini menurut Lanjar menjadi faktor utama alasan investor melakukan aksi ambil untung. Selanjutnya investor terfokus pada keputusan kebijakan The Fed dan data penjualan eceran dari dalam negeri.

Secara teknikal, Lanjar mengatakan, IHSG hari ini membentuk pola bearish harami setelah pulled back upper bollinger bands. Indikator stochastic bergerak pada area overbought dengan indikasi kuat dead-cross mengiringi momentum indikator RSI yang menjenuh. "Sehingga kami memperkirakan IHSG hari ini kembali bergerak menjenuh tertekan dengan pengujian support MA5 pada rentang 4.982-5.100," ujar dia. 

Baca Juga: IHSG diwarnai profit taking, saham BBCA tetap diburu asing

Saham-saham yang masih dapat dicermati secara teknikal diantaranya HMSP, LSIP, UNVR, ADRO, MEDC dan TPIA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×