kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Depo Bangunan makin gencar ekspansi setelah IPO


Sabtu, 04 Desember 2021 / 07:25 WIB
Depo Bangunan makin gencar ekspansi setelah IPO


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) langsung tancap gas memacu ekspansi bisnisnya. Supermarket bahan bangunan pertama di Indonesia yang tercatat di Bursa ini berencana menambah gerai ritel di sejumlah daerah potensial.

Sekretaris Perusahaan Depo Bangunan Erwan Irawan mengungkapkan, Caturkarda Depo Bangunan menargetkan bisa menambah minimal tiga gerai baru dengan standard ukuran luas kurang lebih 4.000 meter persegi setiap tahunnya.

Irawan berharap sudah bisa mengoperasikan satu gerai pada Maret 2022 mendatang yang berlokasi di Pondok Gede, Bekasi. Nah, untuk menambah gerai yang berada di Pondok Gede ini perusahaan menyewa bangunan yang sudah jadi. Menurutnya, keputusan menyewa bangunan untuk penambahan di beberapa daerah bisa memangkas biaya yang dikeluarkan.

Sementara itu, gerai kedua rencananya akan dibangun di daerah Rungkut, Surabaya. Caturkarda Depo Bangunan sudah memiliki tanah di lokasi tersebut dan mulai pembangunan pada tahun depan. “Harapan kami untuk gerai yang kedua sudah dapat beroperasi pada semester kedua tahun depan,” ujar Irawan kepada Kontan belum lama ini.

Baca Juga: Depo Bangunan (DEPO) bidik pertumbuhan pendapatan sebesar 16% pada tahun 2022

Dia menjelaskan, untuk membangun satu gerai dengan ukuran 4.000 meter beserta gudang dan pelengkapannya membutuhkan dana sekitar Rp 40 miliar-Rp 50 miliar. Dana tersebut diperhitungkan tanpa biaya pembelian tanah.

Sementara itu, Irawan mengaku masih terus menjajaki untuk lokasi pembangunan gerai yang ketiga. Ia mengaku DEPO selalu membuka peluang dan mencari daerah-daerah potensial. Yang jelas, rencana pembangunan gerai baru ini akan tetap memperhatikan perkembangan kondisi pandemi beserta mitigasi resiko untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.

Hingga saat ini, perusahaan memiliki 10 gerai Depo Bangunan yang berlokasi di Jakarta, Serpong, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, dan Lampung. Jumlah pengunjungnya mencapai 3.000 orang pada akhir pekan dan 1.000 orang pada Senin-Jumat untuk masing-masing gerai.

Per Desember 2020, Depo Bagungan memiliki total 600.000 member yang mana lebih dari 60% melakukan transaksi aktif. Sejauh ini, Depo Bangunan telah menghadirkan lebih dari 97.000 produk pilihan atau SKU dengan sekitar 1.500 brand terkemuka di industri bahan bangunan.

Baca Juga: Depo Bangunan (DEPO) bakal buka tiga gerai baru pada tahun depan

Selain menambah gerai ritel di sejumlah daerah potensial, DEPO juga terus menambah produk house brand, dan mengembangkan kanal online. Untuk melancarkan semua rencana ekspansinya tersebut, perusahaan bakal menggunakan dana hasil dari hajatan IPO.

Dalam gelaran IPO, Depo Bangunan melepas 1.024.000.000 saham ke publik atau setara 15,08% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan harga Rp 482 per saham. Dengan begitu, Depo Bangunan memperoleh dana segar sebesar Rp 493,57 miliar.

Jika melihat lebih rinci lagi, nantinya sekitar 18% dana perolehan IPO akan digunakan untuk membuka gerai baru maupun renovasi gerai-gerai perusahaan yang ada saat ini dan di masa mendatang. Depo Bangunan berencana untuk memperluas jaringan gerainya ke kota-kota di Jawa Barat, Jawa Tengah, Pulau Sumatra, dan daerah lainnya.

Kemudian, sekitar 41% juga akan disetorkan kepada entitas anak PT Megadepo Indonesia. Entitas anak berencana untuk memperluas jaringan gerainya ke kota-kota di Indonesia bagian timur dan pada 2022. Selanjutnya 33% akan digunakan untuk meningkatkan modal kerja yang mendukung operasional DEPO seperti pengembangan bisnis berupa ekspansi portfolio produk, pengembangan system IT, pembayaran utang dagang, dan biaya operasional.

Baca Juga: Siam Cement Group (SCG) Caplok 12,75 Persen Saham Depo Bangunan Via IPO

Sebagai informasi, Depo Bangunan didirikan pada tahun 1996 di Jakarta oleh Kambiyanto Kettin. Saat ini, Depo Bangunan merupakan supermarket bahan bangunan terkemuka di Indonesia dengan konsep: Lengkap, Nyaman dan Murah.

Pada tahun 2000, perusahaan membangun gerai terbesarnya di Serpong, Tangerang Selatan dengan luas area lebih dari 20.000 meter persegi dan luas toko 9.012 meter persegi. Setelah itu, pada tahun 2004, pendiri perusahaan membentuk PT Megadepo Indonesia yang berfokus di wilayah Jawa Timur, yang kemudian pada tahun 2019 diakuisisi oleh perusahaan.

Sepanjang tahun 2020, Depo Bangunan mencatatkan laba bersih Rp 105,33 miliar. Perolehan ini meningkat 14,33% dibanding laba bersih 2019 yang sebesar Rp 92,13 miliar. Akan tetapi, pendapatan bersih 2020 turun 10,65% secara year on year dari Rp 2,73 triliun menjadi Rp 2,44 triliun.

Kemudian, pendapatan bersih Depo Bangunan Januari-Juni 2021 sebesar Rp 1,17 triliun dengan laba bersih Rp 47,14 miliar. Jumlah tersebut sama-sama turun 4,24% year on year dari Rp 1,22 triliun dan Rp 49,23 miliar yang dicetak pada semester pertama tahun 2020.

Irawan menjelaskan, penurunan kinerja pada tahun 2021 tak lepas dari tekanan pandemi Covid-19. Ia memprediksi kinerja penjualan DEPO akan mengalami penyusutan single digit pada tahun ini ketimbang tahun lalu. Dengan asumsi perekonomian melanjutkan pemulihannya, Irawan membidik pertumbuhan pendapatan sebesar 16% dan laba bersih 25%-27% pada tahun depan.

Baca Juga: Begini rencana bisnis Depo Bangunan (DEPO) usai melantai di bursa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×