Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minat perusahaan asing melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih belum surut. BEI mencatat, ada delapan perusahaan asing yang akan mencatatkan sahamnya di bursa lokal. Mereka merupakan perusahaan berbasis di luar negeri namun beroperasi di Indonesia.
Samsul Hidayat, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, mengatakan, delapan perusahaan tersebut bergerak di berbagai sektor. Ketiga sektor tersebut yaitu perkebunan, pertambangan dan ritel.
Nantinya, ada beberapa mekanisme yang bisa dilakukan bagi perusahaan asing tersebut untuk melakukan initial public offering (IPO). Caranya, bisa melalui Indonesian Depository Receipt atau Sertifikat Penitipan Efek Indonesia (SPEI).
Selain itu, perusahaan asing juga bisa mencatatkan sahamnya melalui holding yang didirikan di Indonesia sehingga berbentuk Perseroan Terbatas (PT). "Ini memberikan kesempatan masyarakat Indonesia memiliki saham perusahaan terebut, karena sebagian besar pendapatan mereka berasal dari Indonesia," kata Samsul, Rabu (21/2).
Yuliana, Analis Profindo Sekuritas Indonesia, mengatakan, pasar modal Indonesia memang sudah mulai dilirik oleh asing. Jika proses IPO tersebut berjalan lancar, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun akan mendapat imbas positif.
Menurut Yuliana, ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan perusahaan asing memilih mencatatkan sahamnya di BEI. Di antaranya, nilai kapitalisasi pasar di Indonesia terus meningkat. "Nilainya lebih tinggi dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya," ujar dia.
Selain itu, perusahaan-perusahaan multinasional tersebut juga melihat adanya peningkatan jumlah investor dan transaksi yang terjadi di BEI. Hal ini menjadikan prospek perusahaan tercatat di BEI kian menjanjikan.
Ia juga menilai, masuknya perusahaan asing di bursa saham akan disambut positif oleh investor. Apalagi, jika perusahaan-perusahaan tersebut memiliki nilai kapitalisasi pasar yang besar dan memiliki fundamental yang menarik. Dus, bisa ada potensi harga sahamnya meningkat dalam jangka panjang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
