kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45999,83   6,23   0.63%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Daya beli ungkit kinerja peritel perkakas


Sabtu, 21 April 2018 / 12:30 WIB
Daya beli ungkit kinerja peritel perkakas
ILUSTRASI.


Reporter: Dian Sari Pertiwi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Daya beli dan konsumsi masyarakat diprediksi akan kembali menguat pada kuartal kedua tahun ini. Beberapa katalis dapat menopang laju daya beli dan konsumsi masyarakat. Misalnya, Asian Games, Piala Dunia dan Pemilihan Umum Kepala Daerah (pilkada) serentak.

Hal ini bisa jadi angin segar untuk peritel peralatan rumah tangga (home appliances). Misalnya, PT Ace Hardware Tbk (ACES), PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) dan PT Electronic City Indonesia Tbk (ECII).

Menurut Analis Paramita Alfa Sekuritas William Siregar, bonus demografi membuat porsi konsumen dari kalangan kelas menengah atas menjadi lebih besar. Kalangan ini merupakan target pasar ketiga emiten tersebut.

Analis Danareksa Sekuritas Adeline Solaiman menilai, tahun ini ACES dapat meraup berkah dari momentum Ramadan dan Lebaran. "Di kuartal kedua, pendapatan ACES akan makin solid karena ada boom sale event dalam rangka Ramadan dan lebaran," ujar dia, Jumat (20/4).

Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Nastasya menilai, obat kuat pertumbuhan bisnis emiten sektor ini adalah pulihnya daya beli masyarakat di kuartal kedua. "Penjualan ACES didukung oleh target pasar yang tangguh dan persaingan yang tidak terlalu sengit industri lifestyle dan perkakas rumah tangga," paparnya.

Momentum tumbuhnya daya beli masyarakat juga tak disia-siakan oleh ACES. Tahun ini, ACES akan membangun 10 hingga 15 gerai baru. "Sampai saat ini ada tiga gerai baru yang sudah terealisasi," ujar Sekretaris Perusahaan ACES Helen Tanzil.

Senada, CSAP juga memanfaatkan momentum ini untuk membuka dua gerai Mitra 10 pada semester kedua 2018. CSAP menganggarkan belanja modal Rp 400 miliar untuk ekspansi itu. CSAP pun mematok target pertumbuhan sebesar 14% atau Rp 11 triliun hingga akhir tahun ini.

Namun, William menilai masih ada sentimen negatif di sektor ini. Salah satunya dari suku bunga yang ditahan di level 4,25%. "Kalau suku bunga naik di saat daya beli sedang tumbuh, bisa mengganggu sektor ritel," kata dia. Apalagi, pangsa pasar produk sektor ini adalah kelas menengah atas yang terbiasa menggunakan fasilitas kredit dalam transaksi pembelian produk kebutuhan rumah tangga.

Di sektor ini, analis sepakat hanya merekomendasikan beli saham ACES karena likuiditas yang tinggi. Christine mematok target harga ACES di level Rp 1.540 dan Adeline memberi target Rp 1.550.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×