Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Mayoritas saham di bursa Amerika Serikat ditutup di zona merah pada akhir pekan, Jumat (6/10). Kondisi ini terjadi pasca dirilisnya data ekonomi yang menunjukkan pasar tenaga kerja AS mengalami kontraksi pertama dalam tujuh tahun terakhir.
Mengutip CNBC, indeks Dow Jones Industrial turun 0,01% menjadi 22.773,67. Saham Chevron dan Boeing paling memberatkan kinerja Dow Jones.
Sedangkan indeks S&P 500 turun 0,1% menjadi 2.549,33. Sektor barang konsumen dan telekomunikasi mencatatkan penurunan terbesar.
Adapun indeks Nasdaq kembali melanjutkan rekor dengan naik tipis 0,07% menjadi 6.590,18.
Informasi saja, berdasarkan data Departemen Tenaga Kerja AS, pada September, AS kehilangan sekitar 33.000 lapangan pekerjaan akibat hantaman dua badai besar di negara ini. Bulan lalu merupakan yang pertama kalinya pasar tenaga kerja AS mengalami kontraksi sejak 2010. Sementara, prediksi ekonom yang disurvei Reuters meramalkan kenaikan lapangan kerja sebanyak 90.000 lapangan kerja.
Kendati demikian, tingkat rata-rata pendapatan per jam naik 2,9%. Data ini kerap dinanti-nantikan pelaku pasar karena dapat mengindikasikan tingkat inflasi. Sementara, tingkat pengangguran juga turun ke level terendah dalam 16 tahun terakhir di posisi 4,2%.
"Mencoba menebak-nebak angka tenaga kerja merupakan permainan yang bodoh. Laporan tersebut terlihat buruk dari atas, namun masih banyak kabar baik dibanding kabar buruk," jelas Art Hogan, chief market strategist Wunderlich Securities.
Sedangkan Richard Piccirillo, managing director PGIM Fixed Income mengatakan, semua orang mengetahui data ini akan sangat membingungkan karena kerusakan yang disebabkan Harvey dan Irma. "Namun, selain distorsi yang ada, pendapatan rata-rata per jam mengalami kenaikan dan tingkat pengangguran juga turun. Saya rasa hal ini akan berdampak pada pasar obligasi," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News