kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Danai ekspansi, ROTI kurangi Porsi Dividen


Sabtu, 19 April 2014 / 06:54 WIB
Danai ekspansi, ROTI kurangi Porsi Dividen
ILUSTRASI. Katalog Promo JSM Alfamart Spesial Gajian Periode 25 November-1 Desember 2022.


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) membagikan dividen tunai lebih mini dari tahun sebelumnya. Kali ini, ROTI hanya membagi dividen 10% dari total laba bersih tahun 2013. Jumlah itu setara dengan Rp 15 miliar dengan nilai dividen sebesar Rp 3,12 per saham.

Padahal pada tahun 2012, pay out ratio ROTI sebesar 25% dari laba bersih. Total dividen di 2012 sebesar Rp 37,28 miliar, setara dengan Rp 28,63 per saham sebelum pemecahan saham alias stock split.

Mengacu pada harga ROTI, kemarin, di Rp 1.130 per saham, imbal hasil dividen ROTI tahun ini  hanya 0,27%. Stephen Orlando, Public Relation ROTI menerangkan, dividen menurun lantaran kinerja ROTI terbebani kenaikan bunga sepanjang 2013.

Dus, ROTI memutuskan menahan dividen agar bisa tetap berekspansi. "Kami memutuskan lebih baik laba diinvestasikan lagi," ujar Stephen, usai rapat umum pemegang saham (RUPS), Kamis (17/4).

Pada tahun lalu, ROTI sebetulnya masih membukukan kenaikan laba bersih 5,94% menjadi Rp 158,01 miliar. Sementara penjualan produsen Sari Roti ini tumbuh 26,05% dari Rp 1,19 triliun menjadi Rp 1,5 triliun di 2013.

Tahun ini, ROTI belum berniat untuk menambah pabrik baru lagi. Manajemen ROTI beralasan, kapasitas produksi ROTI bakal naik pasca pengoperasian dua pabrik baru di Purwakarta dan Cikande.

Dua pabrik roti tersebut dibangun sejak tahun lalu. Pabrik itu akan mulai berkontribusi di akhir bulan ini.

Karena itulah, ekspansi ROTI tahun ini terbilang mini. ROTI hanya menganggarkan belanja modal sebesar Rp 120 miliar di tahun ini untuk pemeliharaan pabrik. Sebagian pendanaan belanja modal tersebut didapatkan dari pinjaman perbankan.

Di awal tahun ini, ROTI telah mendapat pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 150 miliar. Pinjaman tersebut berjangka waktu enam tahun.

Tahun ini ROTI juga berencana menerbitkan sisa penerbitan obligasi berkelanjutan Rp 500 miliar. Tahun lalu, ROTI telah menerbitkan obligasi Rp 500 miliar dari total rencana obligasi dalam rangka penawaran umum berkelanjutan Rp 1 triliun.

ROTI yakin,  pasca beroperasinya pabrik baru bisa meningkatkan pendapatan 20%-25% atau minimal Rp 1,8 triliun di tahun ini. Selain mendapat kontribusi pendapatan dari pabrik baru, ROTI juga merilis tiga produk baru.

Ke depan, perusahaan ini juga akan meluncurkan produk anyar lagi yakni dorayaki dan roti mini bun. Stephen mengatakan, sepanjang tahun lalu, pihaknya sudah meluncurkan dua produk baru.

Pada penutupan bursa saham, Kamis (17/4), harga ROTI tak bergerak di Rp 1.130 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×