kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dana kelolaan nasabah tajir bisa tumbuh


Selasa, 27 Februari 2018 / 06:29 WIB
Dana kelolaan nasabah tajir bisa tumbuh
ILUSTRASI. Ilustrasi Bunga Deposito


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank optimistis tahun ini bisnis kelolaan dana nasabah tajir atau wealth management akan kembali tumbuh. Bankir masih percaya ada banyak potensi nasabah kaya yang dapat digandeng.

Bank OCBC NISP Tbk misalnya, mengatakan target dana kelolaan alias assets under management (AUM) diproyeksi dapat meningkat 15% tahun ini. Head of Individual Customer Solutions OCBC NISP, Ka Jit mengatakan, untuk mencapai target tersebut, perusahaan ini akan lebih fokus kepada pengembangan produk reksadana dan asuransi. "Tahun ini, kondisi suku bunga rendah dan situasi ekonomi yang membaik diharapkan mampu mendorong minat investasi masyarakat," katanya, Senin (26/2).

Catatan saja, tahun lalu, total dana kelolaan nasabah tajir OCBC NISP mekar hingga 30% secara tahunan (year on year/yoy) hingga mencapai Rp 12 triliun. Dengan asumsi pertumbuhan sebesar 15%, artinya OCBC NISP memasang target dana kelolaan wealth management mampu mencapai Rp 13,8 triliun pada akhir tahun 2018.

Selain pengembangan produk reksadana dan asuransi, OCBC NISP juga akan meluncurkan produk wealth management baru tahun ini. Sayang, Ka Jit masih enggan untuk menjelaskan secara rinci produk tersebut.

Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk juga mengharapkan tahun ini total dana kelolaan dari nasabah tajir dapat tumbuh sekitar 14% secara yoy menjadi Rp 130,7 triliun. Kepala Divisi Wealth Management BNI, Neny Asriany mengatakan, sampai akhir tahun lalu, total dana kelolaan wealth management BNI sudah mencapai Rp 114,7 triliun.

Tahun ini, bisnis wealth management BNI bakal kembali merekah untuk beberapa jenis produk investasi, mengingat saat ini suku bunga produk konvensional masih terpantau rendah. "Strategi kami adalah dengan pengembangan produk investasi dan pengembangan produk privilege," ujar Neny.

Sebagai catatan saja, untuk menjadi nasabah tajir, nasabah harus memiliki penempatan dana minimal Rp 500 juta di BNI. Terbaru, BNI juga telah meluncurkan fasilitas global wealth management bagi nasabah dengan minimal dana yang ditempatkan mencapai Rp 5 miliar alias masuk kategori nasabah BNI Emerald.

Di luar jaringan dalam negeri, nasabah BNI akan mendapatkan layanan melalui kantor cabang BNI di luar negeri, seperti di London, New York, Singapura, Hong Kong, Tokyo, Osaka, Seoul, dan Yangon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×