kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,27   -8,08   -0.87%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dana asing di SUN cetak rekor baru


Sabtu, 26 Juli 2014 / 07:45 WIB
Dana asing di SUN cetak rekor baru
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan


Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Pasca pengumuman hasil pemilihan presiden,  dana asing di Surat Utang Negara (SUN) melonjak. Bahkan,  sukses mengukir rekor tertinggi sepanjang masa.

Situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) memperlihatkan, per 23 Juli 2014 atau sehari pasca pengumuman hasil pilpres oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), total dana asing di SUN mencapai Rp 408,88 triliun. Angka ini tumbuh 26,26% dibanding akhir tahun lalu.

Jumlah dana milik investor asing itu setara 35,94% dari seluruh nominal SUN yang dapat diperdagangkan. Ini merupakan porsi kelompok investor tertinggi, juga semakin memperlebar jarak dengan investor perbankan, yang sebesar 27,15%.

Direktur SUN DJPU, Loto Srinaita Ginting mengkonfirmasi, nominal Rp 408,88 triliun tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah. “Nampaknya akan terus membuat rekor baru,” ujarnya.

Analis obligasi Millenium Danatama Indonesia, Desmon Silitonga mengatakan, minat asing yang tinggi pada pasar SUN domestik antara lain disebabkan dua faktor. Pertama, pasar SUN domestik sempat terkoreksi di tahun 2013. Tapi, memasuki tahun 2014, asing mulai masuk secara kumulatif dan semakin tinggi hingga kini.

Kedua, yield yang ditawarkan surat utang domestik masih relatif lebih tinggi dibandingkan emerging market lain, seperti Malaysia dan Korea Selatan. “Sedangkan, kenaikan dana asing akibat isu pilpres hanya bersifat sementara,” imbuh Desmon.

Ia memprediksi, dana asing bisa mencapai Rp 420 triliun atau setara 38% - 39% pada akhir tahun ini. Dengan catatan, laju inflasi terjaga serta pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) menguat. Jika rupiah melemah, asing bisa menarik kembali dana mereka, karena merugi dari sisi aspek nilai tukar rupiah ke dollar AS.

Yang tak kalah penting, yakni isu tappering off. Hanya saja, tingkat kedalaman penarikan dana asing akibat isu ini tidak akan terlalu tajam. "Serendah-rendahnya, dana asing di pasar SUN domestik hanya akan turun menjadi Rp 390 triliun," prediksi Desmon.

Global Markets-Financial Analyst Manager Bank Internasional Indonesia, Anup Kumar juga optimistis dana asing akan terus mengalir  ke pasar SUN domestik. Sejumlah ekspektasi, seperti data inflasi dan neraca dagang cukup menarik asing untuk menambah porsi asing.

Ekspektasi inflasi bulan Juli year on year bisa 4,6%, turun dari bulan sebelumnya 6,7%. Ini karena bulan Juli diharapkan dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tahun lalu sudah hilang. Selain itu, neraca perdagangan bulan Juni diperkirakan defisit US$ 340 juta. Defisit ini bisa dimaklumi investor, lantaran kenaikan impor minyak dan gas untuk memenuhi kebutuhan bulan Ramadan.

Menanti kabinet baru

Dalam jangka lebih panjang, investor sedang menunggu susunan kabinet presiden terpilih dan rencana R-APBN 2015. "Fakta dan data-data di atas berpotensi mendorong asing menambah porsin, meski terbatas," tutur Anup.

Anup memprediksi, dana asing di SBN pada akhir tahun ini bisa mencapai Rp 412 triliun - Rp 417 triliun. Pemerintah masih harus menerbitkan surat utang Rp 135,6 triliun lagi hingga akhir 2013.

Prediksinya, tambahan dana asing masih bisa masuk Rp 4 triliun-Rp 8 triliun dari rencana pemerintah tersebut.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×