Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
HONG KONG. Mata uang Asia mencatatkan penguatan awal tahun terbaik sejak 2006 silam. hal ini terlihat dari Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar Index, yang mengukur kekuatan dollar terhadap sepuluh mata uang Asia teraktif di luar yen Jepang. Pada pukul 11.00 waktu Hong Kong, Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar naik 1,7% di Januari menjadi 117.11.
Kenaikan tersebut didorong oleh penguatan sejumlah mata uang Asia. Sebut saja rupe India perkasa 6,6% di sepanjang Januari menjadi 49,80 per dolar dan won Korea Selatan menguat 2,5% menjadi 1.124,55 per dolar. Di negara Asia lainnya, ringgit Malaysia perkasa 4,2% menjadi 3,0440 per dolar, peso Filipina menguat 2,3% menjadi 42,870 per dolar, baht Thailand menguat 1,8% menjadi 31,01, rupiah Indonesia menguat 0,7% menjadi 9.001, dan dolar Taiwan menguat 2,5% menjadi NT$ 29,545.
Salah satu faktor yang menyebabkan mata uang regional perkasa yakni arus modal asing yang banyak masuk ke kawasan regional dengan tujuan untuk mengambil keuntungan dari tingginya suku bunga.
"Banyak dana asing yang masuk ke pasar saham dan oblogasi regional. Ada keuntungan yield karena the Federal Reserve masih akan mempertahankan suku bunga rendah untuk sementara waktu," jelas Shigehisa Shiroki, chief trader Asian and emerging markets team Mizuho Corporate Bank Ltd di Tokyo.
Catatan saja, berdasarkan data Bloomberg, nilai pembelian investor asing di pasar saham India, Korea Selatan, dan Taiwan mencapai US$ 9,1 miliar di sepanjang Januari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News