kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

CPO terseret pelemahan harga minyak


Selasa, 23 April 2013 / 09:00 WIB
CPO terseret pelemahan harga minyak
ILUSTRASI. Petugas memberi penjelasan kepada calon penghuni apartemen transit oriented development (TOD) LRT City Jatibening, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (23/9). KONTAN/BAihaki/23/9/2021


Reporter: Agus Triyono | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) kian tergelincir. Spekulasi penurunan harga minyak dunia akan berimbas pada penurunan permintaan bahan baku biofuel, sehingga membuat harga CPO terus turun.

Harga CPO untuk kontrak pengiriman Juli 2013 di Bursa Malaysia, Senin (22/4) pukul 17.45 WIB, terpangkas 1,74% menjadi RM 2.256 per ton dibanding harga di akhir pekan lalu. Dalam sepekan, harga CPO turun sebesar 1,95%.

Asal tahu saja, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) minggu lalu sempat terperosok hingga US$ 86,68 per barel. Harga itu merupakan level harga terendah sejak Juli 2012.

"Seiring penurunan harga minyak belakangan ini, produksi biodiesel dikhawatirkan ikut turun sehingga akan mempengaruhi permintaan CPO," ujar Sim Han Qiang, analis Philip Futures Pte seperti dikutip Bloomberg.

Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures mengatakan, revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia oleh Dana Moneter Internasional (IMF) dari 3,5% menjadi 3,2% di 2013, juga membuat harga komoditas termasuk CPO tertekan.

Ariston memperkirakan, kalau hasil rilis data pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan ini, jauh di bawah ekspektasi pasar, harga CPO bakal tertekan lagi. "Dan itu, bisa berlangsung sampai akhir tahun," ujar dia.

Secara teknikal, Ariston menjelaskan, selama seminggu ke depan, harga CPO akan tertekan. Terlihat dari indikator Stochastic 833 yang berada di area oversold 7,8 dan moving average convergence divergence (MACD) di area negatif.

Selain itu, harga CPO juga di bawah indikator moving average (MA) 50,100 dan MA 200 yang masih menunjukkan tekanan ke bawah. Relative strength index (RSI) berada di level 39,78 menunjukkan pergerakan harga masih bergerak mendatar.

Proyeksi Ariston, harga  CPO dalam sepekan akan bergerak di RM 2.220- RM 2.330 per ton. Prediksi Juni Sutikno, analis Philip Futures Indonesia, harga CPO di RM 2.037,90- RM 2. 474 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×