Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagian besar emiten-emiten telah melaporkan kinerja keuangan pada semester I. Di antara emiten tersebut ada yang mencatatkan pendapatan lebih dari 100%, seperti PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM), PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE), dan PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS).
Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, kinerja emiten tersebut memang bagus. Namun, dia menyarankan tidak terburu-buru memburu saham-saham ini.
"Untuk ketiganya memang terlihat luar biasa dengan pendapatan di atas 100%. Namun, ada beberapa hal yang menjadi tidak baik di mata investor," kata William, Senin (6/8).
TRAM misalnya. Walaupun pendapatan naik di atas 100%, juga disertai penurunan aset lancar yang besar. Posisi arus kas juga semakin negatif, sehingga jika dikaji lebih dalam sebenarnya fundamentalnya kurang bagus.
Untuk FIRE, terindikasi ada jenuh beli secara teknikal sejak tiga hari yang lalu. Sedangkan saham MCAS masih sideways dan diprediksi masih cukup lama berjalannya.
Muhammad Nafan Aji, Analis Binaartha Parama Sekuritas menambahkan, meskipun iklim investasi di sektor batubara sangat prospektif, masih belum mendongkrak pergerakan saham TRAM dan FIRE.
" Secara teknikal belum ada sinyal beli. Jika volume belinya sudah banyak, baru masuk," kata Nafan.
Sementara untuk MCAS, Nafan melihat perusahaan merupakan bisnis digital atau start up yang cukup berkembang pesat di Tanah Air.
"Jika membeli saham ini saya rasa tidak ada masalah. Selain itu pergerakan sahamnya relatif stabil, belum ada tanda-tanda turun," kata Nafan.
William menyarankan investor untuk wait and see terhadap saham-saham tersebut.
Berbeda, Nafan merekomendasikan MCAS pada level 3.210 untuk jangka menengah dan panjang.
TRAM bisa dilakukan trading buy di level 286 hingga 300. Sedangkan untuk FIRE wait and see.
Sekadar mengingatkan, Trada Alam Minera mencatatkan pendapatan semester I-2018 sebesar US$ 93,62 juta, naik sekitar 792% pada semester II-2017 US$ 10,49 juta.
M Cash Integrasi membukukan pendapatan atau penjualan Rp 1,83 triliun semester I-2018, naik sebesar 110,8% dibanding semester II-2017 sebesar 474,86 milliar.
Sedangkan Alfa Energi Investama menghasilkan pendapatan atau penjualan Rp 280,17 miliar semester I-2018, naik 381,8% dibanding semester II-2017 sebesar Rp 58,15 milliar.
Meskipun pendapatan lebih 100%, wait and see terhadap saham ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
