kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Catat, sikat gigi anak harus lebih sering diganti


Rabu, 22 Maret 2017 / 16:12 WIB
Catat, sikat gigi anak harus lebih sering diganti


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

SUKABUMI. Kita mungkin lebih tahu kapan harus mengganti sepatu atau kemeja kerja. Namun, tak banyak yang paham kapan sebaiknya sikat gigi diganti baru. Padahal, sikat gigi berperan penting dalam kebersihan gigi dan mulut.

Menurut peneliti dari Universitas Manchester, ditemukan lebih dari 200 juta bakteri, termasuk bakteri E.coli dan staphylococci, pada permukaan sikat gigi yang sudah dipakai selama tiga bulan.

Berdasarkan temuan tersebut, ADA (American Dental Association) menganjurkan agar mengganti sikat gigi setiap tiga atau empat bulan sekali.

Selain jumlah bakteri yang terus bertambah banyak, sikat gigi yang digunakan lebih dari tiga bulan tidak akan maksimal untuk membersihkan gigi dan bulunya yang megar dapat melukai gusi.

Pada anak-anak, sikat gigi biasanya perlu diganti lebih cepat dari pada saran ADA. Ini karena anak-anak biasanya menyikat gigi dengan keras.

Untuk menjaga kebersihan sikat gigi, cuci sikat gigi dengan air mengalir setelah digunakan. Selalu letakkan sikat gigi dalam posisi berdiri dan tidak menempel dengan sikat gigi lainnya untuk mencegah kontaminasi silang.

Gigi berlubang

Selain masalah cara menyimpan sikat gigi, yang tak kalah penting adalah cara menyikat gigi dengan pasta gigi yang tepat. Dianjurkan untuk menggunakan pasta gigi mengandung fluoride untuk menguatkan enamel gigi dan zat aktif pencegah asam.

Prevalensi penyakit gigi berlubang akibat infeksi di Indonesia diperkirakan 52,3%. Itu karena hanya 2,3% penduduk yang menyikat gigi dengan baik dan benar.

Untuk menyebarkan informasi yang tepat mengenai cara merawat gigi, Orang Tua Group melalui produk perawatan gigi dan mulut Formula, melakukan kampanye "Formula untuk Indonesia".

"Sangat penting untuk mengajak masyarakat mengubah kebiasaan yang salah dalam cara dan alat yang digunakan untuk merawat kesehatan gigi dan mulut. Mengingat masih tingginya angka permasalahan gigi dan mulut di Indonesia,” Harianus Zebua, Head of Corporate and Marketing Communication OT, dalam acara kampanye Formula untuk Indonesia di Sukabumi, Jawa Barat (12/3/2017).

Pada acara itu, Formula mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia untuk acara sikat gigi massal berpasangan, ayah dan anak.

(Lusia Kus Anna)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×