Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam sepekan belakangan mencatatkan pergerakan variatif. Pergerakan IHSG cenderung mengalami koreksi sehat dalam sepekan belakangan.
Sekadar mengingatkan, Jumat (2/2), IHSG ditutup dengan penambahan 30,36 poin atau 0,46% menjadi 6.628,82. Dari transaksi hari ini, investor asing mencatatkan net sell Rp 770 miliar.
IHSG sempat menyentuh level tertingginya Senin lalu (29/1) di posisi 6.680,62. Selama sepekan ini, IHSG tercatat masih kehilangan 31,8 poin atau 0,48%.
"Pelaku pasar telah merespon pergerakan The Fed dalam mempertahankan tingkat suku bunga acuan di level 1,5%," kata Muhammad Nafan Aji, Analis Binaartha Parama Sekuritas kepada KONTAN, Jumat (2/2). Adanya hal tersebut membuat posisi dollar menguat.
Selain itu, kekhawatiran pasar akan adanya peningkatan US yield menyebabkan IHSG mencatatkan capital outflow. Sedangkan faktor dalam negeri terutama dipengaruhi oleh data inflasi yang mencatatkan penurunan menjadi 2,69% dari sebelumnya di angka 2,95%.
Minggu depan, Nafan memprediksi bahwa IHSG akan dipengaruhi oleh beberapa sentimen seperti data GDP Indonesia di 2017 yang diproyeksikan mencatatkan kenaikan sebesar 5,1%. Selain itu, beberapa data akan menjadi sentiimen tersendiri bagi IHSG diantaranya Indeks Keyakinan Konsumer, Indeks Keyakinan Bisnis kuartal 4, PDB Laju pertumbuhan, dan cadangan devisa.
Secara global, beberapa sentimen akan mempengaruhi gerak IHSG seperti hasil data nonfarm payroll AS, cadangan minyak AS, penetapan suku bunga Bank Sentral Inggris, serta data inflasi Tiongkok. Nafan memprediksi, IHSG akan bergerak di level 6.580 hingga 6.750 pekan depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News