kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bursa Asia menghijau amati peristiwa global


Jumat, 09 Juni 2017 / 09:01 WIB
Bursa Asia menghijau amati peristiwa global


Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Bursa Asia bergerak positif pada perdagangan pagi di akhir pekan ini, Jumat (9/6). Sementara itu pasar mencerna hasil pemilu Inggris, testimoni mantan kepala FBI James Comey terhadap Presiden AS Donald Trump, serta perkembangan mediasi di antara negara-negara teluk.

Mengutip Bloomberg, Indeks Topix dan Nikkei 225 di Jepang naik 0,22% dan 0,6% pada pukul 8:14 WIB, setelah kemarin melemah lantaran mengantisipasi hasil pemilu Inggris. 

Indeks Hang Seng di Hong Kong flat, dengan kenaikan 0,02%, sementara Shanghai Composite naik 0,32%. 

Indeks Kospi di Korea Selatan naik 0,69% dan S&P/ASX 200 di Australia melaju 0,68%.

Kejutan pagi ini datang dari pemilu Inggris yang tampaknya tak akan memenangkan suara mayoritas bagi Perdana Menteri sekarang Theresa May.

"Kemungkinan suara mayoritas Konservatif yang turun tidak akan memiliki dampak besar pada pasar global. Kemungkinan hanya terbatas di Inggris," kata Ric Spooner, Chief MArket Analyst di CMC Markets, dikutip CNBC.

Pergeseran peta politik di Inggris sempat dikhawatirkan membuat pembahasan Brexit tertunda.  

Exit polls di Inggris menunjukkan Partai Koservatif yang mengusung Perdana Menteri sekarang Theresa May hanya menyapu 314 kursi dan 326 kursi yang disyaratkan untuk memenuhi kuota suara mayoritas. Sedangkan Partai Buruh mengamankan 266 kursi. 

Jika hitungan ini benar, Inggris akan menghadapi situasi hung parliament, di mana tidak ada satu partai pun yang memiliki suara mayoritas. May bakal harus menggandeng koalisi untuk menjalankan administrasinya. 

Namun, perkiraan exit polls bisa saja salah, seperti pemilu 2015 lalu. Dari hasil penghitungan sementara BBC, Partai Konservatif mendapatkan 75 kursi, berbanding 100 kursi dari partai Buruh. 

Poundsterling Inggris melemah merespons hasil tersebut, ditutup di posisi US$ 1,2704, dari hari sebelumnya US$ 1,295.

"Pound biasanya menguat jika Konservatif menyapu suara mayoritas.Tapi masih bisa didebatkan mana yang lebih buruk, hung parliament atau kemenangan Partai Buruh," kata Matt Simpson, Senior Market Analyst ThinkMarkets.

Sementara itu, bursa Amerika Serikat (AS) dini hari tadi ditutup dengan penguatan tipis, setelah rapat dengar pendapat Senat atas kesaksian mantan Kepala FBI James Comey, yang dianggap tidak membawa kejutan baru. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×