kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bursa AS memerah seiring spekulasi The Fed


Rabu, 18 Mei 2016 / 06:35 WIB
Bursa AS memerah seiring spekulasi The Fed


Sumber: Bloomberg | Editor: Yudho Winarto

NEW YORK. Bursa saham Amerika Serikat (AS) terkoreksi seiring meningkatnya spekulasi The Fed melihat pertumbuhan ekonomi cukup kuat untuk menaikkan suku bunga secepatnya di bulan Juni.

Indeks S & P 500 turun 0,9 % menjadi 2.047,16 pukul 16:00 sore di New York, Selasa (17/5) setelah reli sebesar 1 % kemarin. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 1 %.

Indeks S & P 500 Index menghapus reli Senin karena data ekonomi menunjukkan harga konsumen yang lebih tinggi, dengan lebih cepatnya penurunan pasca  sepasang pejabat The Fed menyarankan agar suku bunga yang lebih tinggi dapat dijalankan.

Treasuries dua tahun, tiket keamanan yang paling sensitif terhadap ekspektasi kebijakan The Fed, berada dalam kinerja yang kurang baik dalam jangka waktu yang lebih lama, mengurangi hasil tambahan yang menawarkan utang selama 10 tahun.

Petroleo Brasileiro SA, produsen minyak yang dikelola negara, menawarkan suku bunga di rekor tertinggi demi menarik investor untuk penjualan obligasi internasional pertamanya dalam setahun.

Sebelumnya, ekuitas global telah mampu memperpanjang kenaikannya setelah meraih empat bulan tertingginya pada tanggal 20 April karena investor yang mempelajari data sebagai petunjuk waktu dari langkah kebijakan The Fed berikutnya.

Data hari Selasa menunjukkan kenaikan terbaru dari harga konsumen dan konstruksi -rumah sehari setelah pembacaan data manufaktur yang mengecewakan.

Gubernur The Fed Atlanta Dennis Lockhart dan Gubernur The Fed San Francisco John Williams mengatakan pada Selasa ini, dua kenaikan suku bunga tahun ini dapat dibenarkan. Gubernur The Fed Dallas Robert Kaplan mengatakan bahwa kenaikan mungkin segera datang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×