kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   9.000   0,46%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

BUMI: Mayoritas kreditur setujui restrukturisasi


Senin, 04 Januari 2016 / 18:20 WIB
BUMI: Mayoritas kreditur setujui restrukturisasi


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Proposal restrukturisasi utang PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mulai mendapat titik terang dari para kreditur. Dileep Srivastava, Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI mengatakan, sejauh ini sudah lebih dari 50% kreditur BUMI menyetujui proposal baru yang diajukan perusahaan batubara milik Grup Bakrie tersebut.

Sebelumnya, Dileep menargetkan bisa mendapat kesepakatan final soal restrukturisasi utang pada November 2015 lalu. Namun, target itu meleset karena BUMI harus mendapatkan persetujuan prinsip (agreement in principle) oleh seluruh kreditur.

Ia juga berkilah, proses ini sempat tertunda oleh libur panjang Hari Raya Natal dan Tahun Baru. Dileep berharap finalisasi restrukturisasi utang bisa dilakukan pada akhir Maret 2016 mendatang.

"Kami harus menunggu seluruh kreditur sepakat, baru bisa mengambil langkah soal penyelesaian utang ini," ujar Dileep di Jakarta, Senin (4/1).

Ia menjelaskan, ada dua macam kreditur BUMI, yakni kreditur berjamin (secured) sekitar US$ 3,5 miliar dan tidak berjamin (unsecured) dari convertible bonds senilai US$ 409 juta. Total utang dari para kreditur itu mencapai US$ 3,98 miliar.

"Untuk utang yang secured, kami sudah mendapat dukungan dari mayoritas kreditur. Kami masih terus berdialog untuk mencapai kesepakatan," imbuhnya. Sayangnya, Dileep enggan membocorkan siapa saja kreditur yang sudah menyepakati restrukturisasi tersebut.

BUMI memiliki utang dari sekitar 12 kreditur. Utang terbesar berasal dari China Investment Corporation (CIC) dan China Development Bank Corporation (CDB). Restrukturisasi utang itu sebagian besar dilakukan dengan cara menukar utang dengan ekuitas BUMI.

Utang sebesar US$ 1,49 miliar akan dikonversi menjadi 32,5% saham BUMI berdasarkan valuasi ekuitas bersih tersirat sebesar US$ 4,6 miliar. Lalu, senilai US$ 1,2 miliar atau 42,3% dari pokok utang akan tetap menjadi utang di BUMI dalam bentuk Fasilitas Bergaransi Senior Baru. Fasilitas ini terbagi menjadi dua trance. Trance 1 senilai US$ 600 juta dengan bunga 6% per tahun.

Lalu trance 2 juga bernilai US$ 600 juta dengan bunga Payment in Kind (PIK) sebesar 9% per tahun akan dibayar atau dikapitalisasi sesuai dengan prinsip Cash Waterfall atau pada saat jatuh tempo. Bunga PIK merupakan bunga terutang yang dapat ditangguhkan pembayarannya dengan alasan likuiditas. Konsekuensinya, bisa terhindar dari gagal bayar.

Karena proses restrukturisasi yang ngaret ini, BUMI memprediksi laporan keuangannya sepanjang tahun 2015 masih belum akan membaik.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×