kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BUKK bentuk joint venture dengan perusahaan China


Selasa, 17 Januari 2017 / 20:46 WIB
BUKK bentuk joint venture dengan perusahaan China


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Perusahaan milik Keluarga Kalla, PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) menggandeng perusahaan Tiongkok, Goldcup Electric untuk menggarap bisnis terkait produk penunjang jaringan listrik di Indonesia.

Mengutip media China, (17/1) Xinhuanet.com, keduanya membentuk perusahaan patungan atau joint venture (JV) dengan nilai investasi US$ 42 miliar. Nilai ini setara dengan Rp 560 miliar.

Gold Cup menjadi pemegang saham mayoritas, dengan kepemilikan 55% atas JV tersebut. Sementara BUKK memegang sisanya, 45%.

JV itu nantinya akan membangun pabrik di Indonesia. Teknologi produksinya bakal didatangkan dari China. Urusan pendistribusian produk menjadi tanggung jawab BUKK.

Namun, ini masih tahap pertama. Pasalnya, Gold Cup sebelumnya telah melakukan riset atas karakteristik permintaan jaringan kabel di Indonesia. Manajemen Gold Cup mengaku sudah memahami karakteristiknya, sehingga ke depan Gold Cup berencana menambah investasi dan memperbesar eksistensinya di Indonesia.

Sayang, Director & Corporate Affair Bukaka Devindra Ratzarwin enggan memberikan komentar terkait kerjasama ini.

Asal tahu saja, pembentukan JV juga menjadi salah satu strategi BUKK untuk berekspansi. Sebelumnya, emiten jasa konstruksi tersebut juga menggandeng perusahaan asal Taiwan, Minyu Machinery Corp.

BUKK menjadi pemegang saham mayoritas, sebesar 51% dengan menyetor modal Rp 8,29 miliar.

Perusahaan patungan yang diberi nama PT Bukaka Minyu Industry itu rencananya akan bergerak dalam bidang industri mesin penunjang infrastruktur.

Hingga akhir kuartal III-2016 kemarin, BUKK mencatatkan peningkatan kinerja keuangan. Perolehan laba bersih perusahaan meningkat 33,56% dibanding periode yang sama tahun lalu dari Rp 18,79 miliar menjadi Rp 25,11 miliar. Sedangkan pendapatan meningkat 20,35% dari Rp 787,07 miliar menjadi Rp 947,27 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×