kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Buana Lintas Lautan (BULL) akan ekpansi bisnis ke angkutan batubara


Selasa, 13 Agustus 2019 / 18:45 WIB
Buana Lintas Lautan (BULL) akan ekpansi bisnis ke angkutan batubara
ILUSTRASI. Kapal Buana Lintas Lautan


Reporter: Yasmine Maghfira | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) kembali menambah dua armada kapal tanker minyak. Selain itu, BULL juga berencana akan ekspansi bisnis ke jasa kapal pengangkut batubara. 

Direktur Utama BULL Kevin Wong menyatakan, pada paruh pertama 2019, tepatnya per Juni kemarin ada tiga unit armada yang sudah masuk. Ada satu unit masuk di bulan Juli dan dua unit lagi sudah tanda tangan kontrak. BULL berharap, akhir Agustus hingga bulan September nanti, dua kapal tambahan yang baru tersebut juga akan tiba.

Kevin menambahkan, dua kapal tanker minyak tersebut berkekuatan sekitar 120.000 DWT. "Kami berharap semua kapal terealisasi sekitar Oktober. Jadi, sudah sampai sebelum akhir tahun ini," ujar Kevin yang ditemui di kantor pusat Buana Lintas Lautan, pada Selasa (13/8).

Baca Juga: Indeks Pefindo25 punya penghuni baru, ini saham pilihan analis

BULL juga masih menargetkan dua hingga tiga unit kapal yang diharapkan dapat terbeli sebelum akhir tahun 2019. 

Sebelumnya, BULL menargetkan untuk membeli delapan unit kapal di tahun 2019, tapi Kevin mengatakan kemungkinan target akan bertambah menjadi sembilan unit kapal. Oleh karena itu, jumlah unit kapal BULL yang per Juli 2019 sudah ada 21 unit akan bertambah hingga 24-25 unit di tahun 2019 ini.

Secara rincinya, kapal BULL terdiri dari 16 unit kapal minyak, tiga unit kapal gas, satu unit kapal kimia, dan satu unit FPSO (floating production, storage and offloading facilities).

Baca Juga: Danatama Perkasa resmi miliki 22% saham Buana Lintas Lautan (BULL) usai rights issue

Corporate Secretary BULL Natassha Yunita menambahkan, dana capex untuk penambahan kapal yang ditargetkan perusahaan sebesar Rp 1,5 triliun juga sudah dipakai setengahnya. Dia mengatakan, target belanja modal ini masih cukup. 

Selain itu, BULL berencana ekspansi bisnis ke komoditas batubara. Kevin menyatakan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 82 Tahun 2017 mengenai ekspor batubara dan minyak sawit dari Indonesia yang diwajibkan menggunakan kapal yang dikendalikan oleh Indonesia menjadi salah satu pertimbangan Buana Lintas Lautan.

Baca Juga: Buana Lintas Lautan (BULL) telah merealisasikan empat kapal baru di semester I-2019

Rencana pemerintah yang terus meningkatkan penambahan pembangkit tenaga listrik juga turut menjadi pertimbangan BULL. Kendati demikian, BULL masih mengkaji potensi bisnis tersebut sembari memproses rencana mereka itu. Buana Lintas Lautan berharap ekspansi bisnis itu dapat terealisasi di akhir tahun 2019. 

"Kami masih kaji dan proses. Potensinya kami bisa membeli kapal pengangkut batubara, joint venture, ataupun akuisisi perusahaan terkait," ujar Kevin. 

Sejauh ini, 97% pendapatan BULL didapatkan dari kerja sama kontrak, dengan rincian 83% dari Pertamina, sisanya dari kerjasama dengan Exxon Mobil, ChemChina, PetroChina, dan Chandra Asri. Perusahaan Pertamina yang banyak menjalin kerja sama dengan BULL salah satunya adalah PT Pertamina Trans Kontinental.

Baca Juga: Buana Lintas Lautan (BULL) targetkan nilai kontrak naik 40% pada tahun ini

Sementara, untuk pertumbuhan kontrak sampai paruh pertama 2019 mencapai 40%-45% dan ditargetkan 100% sampai akhir tahun 2019. "Pendapatan kami dari kontrak sudah 97%. Kami sedang mengkaji satu atau dua kapal kami akan ditaruh ke pasar internasional," ujar Kevin.

Sekadar informasi pada kuartal I 2019, BULL mencatatkan pendapatan pendapatan sebesar US$ 23,4 juta, naik 10,89% dibandingkan periode yang sama sebelumnya. BULL meraup laba US$ 3,51 juta di kuartal pertama, naik 45,04% ketimbang periode yang sama 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×