kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Brexit masih akan memberatkan laju Poundsterling


Minggu, 22 Juli 2018 / 18:58 WIB
Brexit masih akan memberatkan laju Poundsterling
ILUSTRASI. Uang poundsterling Inggris - dollar


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan poundsterling terhadap dollar AS di Jumat (20/7) cenderung stabil, setelah melemah cukup lama di sepanjang minggu lalu.

Mengutip Bloomberg, akhir pekan lalu poundsterling menguat 0,94% menjadi 1,3136 per dollar AS. Namun, sejak awal tahun poundsterling melemah 2,79% terhadap mata uang negeri Paman Sam.

Analis Global Kapital Investama Nizar Hilmi memproyeksikan penguatan poundsterling terhadap dollar AS hanya akan berlangusng sesaat. Menurutnya, selama isu brexit belum selesai, poundsterling cenderung masih akan tertekan.

"Anggota parlemen di Inggris sudah mulai ragu karena melihat tidak ada kemajuan berarti dalam menangani persoalan brexit," kata Nizar.

Jika tidak kunjung pada mendapat kesepakatan Bank Sentral Eropa (BoE) memproyeksikan ekonomi akan akan menurun. Kenaikan suku bunga BoE yang tak kunjung jadi juga semakin memberatkan penguatan GBP.

Nizar mengamati poundsterling tenggelam karena data inflasi dan penjualan ritel Inggris dibawah ekspektasi. Tercatat Indeks Harga Konsumen (IHK) di Inggris naik 2,4% selama tahun ini di Juni 2018, padahal estimasi pasar sebesar 2,6% secara year on year.

Dari sisi dollar AS, Nizar memproyeksikan pernyataan Trump yang mengkritik naiknya suku bunga The Fed memangkas kekuatan dollar AS. "Jangla pendek tren poundsterling maish bearish namun ada potensi rebound bila dollar AS terkoreksi," kata Nizar, Jumat (20/7).

Saat ini Nizar melihat posisi dollar AS overbought sementara poundsterling oversold jadi ada potensi jika dollar AS terkoreksi maka itu peluang untuk poundsterling untuk rebound sesaat.

"Selama masih ada isu brexit, poundsterling masih akan melemah, jika ada penguatan itu hanya sesaat saja," kata Nizar.

Secara teknikal Nizar menganalisis harga berada di bawah MA 10 dan 25 menunjukkan tren bearish. Terlihat pembentukan pola divergen dimana harga turun tetapi MACD naik dan mengindikasikan jenuh jual dan berpotensi rebound. RSI naik dari 31 ke 33 indikasi jenuh jual. Stochastic berada di posisi 17 indikasi jenuh jual.

Untuk perdagangan Senin (23/7) Nizar memperkirakan pergerakan GBP/USD di rentang support 1,3040. 1,3020 -1,3000. Sedangkan resistance di 1,3260-1,3280-1,3300.

Rekomendasi buy on support


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×