kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.420.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.495
  • IDX 7.544   55,62   0,74%
  • KOMPAS100 1.163   9,60   0,83%
  • LQ45 943   8,85   0,95%
  • ISSI 222   1,56   0,71%
  • IDX30 478   4,83   1,02%
  • IDXHIDIV20 577   6,26   1,10%
  • IDX80 132   1,33   1,02%
  • IDXV30 139   2,63   1,93%
  • IDXQ30 160   1,46   0,92%

Brent dan WTI melompat tinggi gara-gara Irak!


Jumat, 13 Juni 2014 / 06:54 WIB
Brent dan WTI melompat tinggi gara-gara Irak!
ILUSTRASI. BMKG Mencatat Gempa Magnitudo 5,1 di Karangkates, Sumbermanjing Wetan, Kepanjen, Lumajang, Malang, Badung, Blitar, Trenggalek, Pacitan, Bondowoso


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Harga kontrak minyak jenis Brent mendaki ke level tertingginya sejak awal Maret lalu. Sementara, harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) melompak ke level tertingginya dalam tujuh bulan terakhir tadi malam (12/6).

Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, pada pukul 13.57 waktu New York, harga kontrak minyak Brent melompat 2,2% menjadi US$ 112,34 per barel di ICE Futures Europe Exchange di London. Harga kontrak minyak ini akan habis masa berlakunya pada hari ini.

Harga minyak Brent ini diperdagangkan lebih mahal US$ 5,79 ketimbang WTI. Spread atau jarak antara Brent dan WTI semakin melebar kemarin untuk pertama kalinya dalam lima hari terakhir.

Sementara itu, harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) naik sebesar US$ 2,13 menjadi US$ 106,53 per barel di New York Mercantile Exchange.

Salah satu faktor yang mengerek harga minyak adalah kekerasan yang terjadi di Irak, yang notabene merupakan produser kedua terbesar di OPEC. Sekadar informasi, kelompok militan yang memiliki kaitan dengan al-Qaeda masih mengambil kontrol atas kota kedua terbesar Irak dan bertikai untuk menguasai infrastruktur energi. Termasuk di dalamnya kilang minyak terbesar negara tersebut,

Menurut Menteri Perminyakan Irak Abdul Kareem al Luaibi di Vienna, pesawat AS kemungkinan akan mengebom bagian utara Irak.

"Perkembangan di Irak menjadi kunci utama bagi pergerakan harga minyak dan  semakin meningkatnya kecemasan mengenai keamanan suplai minyak dari negara tersebut," jelas Carsten Fritsch, analis Commerzbank AG di Frankfurt. Dia menambahkan, adanya kemungkinan intervensi AS di Irak menjadi sinyal lain bagaimana buruknya situasi di sana dan lemahnya posisi pemerintah Irak. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×