kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BMRI, ASII, dan KLBF jadi pendorong terbesar IHSG ke zona merah


Senin, 10 Desember 2018 / 17:07 WIB
BMRI, ASII, dan KLBF jadi pendorong terbesar IHSG ke zona merah
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melorot 15 poin atau 0,24% menjadi 6.111,36 pada penutupan Senin (10/12). Berikut tiga saham yang paling banyak menyeret bursa ke zona merah. 

1. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
Di bursa, saham-saham bank besar dilanda aksi jual. Dengan penurunan 1% menjadi Rp 7.425 per saham, Bank Mandiri menyeret bursa sebanyak 3,1 poin. 

Fitch Solutions memperkirakan, kinerja perbankan tahun depan lebih lambat. Penyaluran kredit, misalnya, akan tumbuh 11,1%, lebih lambat ketimbang tahun ini yang diproyeksikan naik 13%. Sedangkan likuiditas diperkirakan melonggar pada Januari mendatang, dengan indikator loan to deposit ratio (LDR) 89,1% dari 94,1% pada September lalu. 

Sementara itu, tren kenaikan bunga Bank Indonesia berlanjut. Fitch memperkirakan, bunga akan naik 50 basis poin tahun depan menjadi 6,5%. 


2. PT Astra International Tbk (ASII)

Dengan penurunan 0,91% menjadi Rp 8.150, ASII mengurangi bobot indeks hari ini 2,7 poin. 

Mengutip Bloomberg, analis Robert Pranata dari Macquarie menurunkan rekomendasi atas Astra menjadi netral dari sebelumnya outperform. Dia menetapkan target harga Rp 8.200 per saham, dari sebelumnya Rp 8.100 per saham. 

Tahun depan, industri otomotif menghadapi beberapa tantangan. Fitch melihat, penjualan mobil penumpang di Indonesia tahun 2019 mendatang bisa naik 3,2%, ditopang menguatnya konsumsi non-pemerintah. Tetapi, potensi inflasi yang terjadi setelah pemilu April serta tren kenaikan bunga bisa menjadi penjegal industri ini. 

3. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)
Selain menjadi salah satu mover, Kalbe Farma adalah saham dengan penurunan presentase terbesar hari ini, di antara saham-saham LQ45 lainnya. Turun 3,36% menjadi Rp 1.580, emiten farmasi ini mengurangi bobot indeks 2,3 poin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×