kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis konstruksi masih sepi, ini pencapaian kontrak baru TOTL, TOPS, dan ACST


Senin, 28 September 2020 / 06:35 WIB
Bisnis konstruksi masih sepi, ini pencapaian kontrak baru TOTL, TOPS, dan ACST


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 turut menekan bisnis jasa konstruksi menjelang akhir kuartal ketiga. Meski bisnis sepi, sejumlah emiten konstruksi mulai mencatat tambahan kontrak baru di semester kedua ini.

PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) telah telah menggenggam kontrak baru sebesar Rp 497 miliar hingga pertengahan September 2020. Kontrak baru yang digenggam oleh TOTL tahun ini berupa proyek bangunan hotel, perkantoran, pendidikan dan pabrik, serta pusat perbelanjaan. 

Sekretaris Perusahaan Total Bangun Persada Mahmilan Sugiyo mengatakan, jumlah tersebut turun bila dibandingkan September tahun lalu yang mencapai Rp 1,61 triliun. Saat ini TOTL memiliki nilai order book dari carry over tahun sebelumnya sebesar Rp 4,96 triliun, ditambah dengan perolehan hingga pertengahan September 2020. 

Mahmilan melanjutkan, kondisi industri konstruksi di tahun 2020 ini cukup terganggu oleh Covid-19. "Developer masih dalam posisi wait and see terkait dengan pandemi yang terjadi," kata dia, Sabtu (26/9). 

Di sisi lain, beban TOTL tidak bertambah berat dengan tidak adanya pengerjaan proyek dengan sistem turnkey. Tahun ini TOTL menargetkan bisa mengantongi pendapatan sebesar Rp 1 triliun hingga Rp 2,3 triliun dengan target kontrak baru Rp 500 miliar hingga Rp 3 triliun.

Baca Juga: Total Bangun Persada (TOTL) mencapai 99% target minimal kontrak baru 2020

Eminten konstruksi swasta lainnya, PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) telah menggenggam kontrak baru sebesar Rp 489,1 miliar hingga pertengahan September 2020. Total kontrak baru ini berasal dari enam proyek high-rise building

Sekretaris Perusahaan Totalindo Eka Persada Novita Frestiani mengatakan, realisasi kontrak baru tersebut sudah mencapai 40% dari total target tahun ini yang ditetapkan sebesar Rp 500 miliar-Rp 1,2 triliun. Target tersebut telah direvisi dari target awal sebesar Rp 3 triliun. 

"Banyak pengembang wait and see dan menunda proses tender proyek. Pencapaian kontrak kami hingga sekarang bila dibandingkan tahun lalu memang cukup jauh perbandingannya. Namun tentunya kami harus tetap realistis dan optimistis mengejar target sampai akhir tahun," ungkap Novita kepada Kontan.co.id, Sabtu (26/9). 

Saat ini TOPS tengah fokus pada proyek di dalam negeri. Namun, tidak menutup kemungkinan dengan adanya peluang proyek di luar negeri. Lebih lanjut, TOPS juga masih mengikuti tender-tender hingga akhir tahun. Ke depan, TOPS masih akan melihat perkembangan di sisa tahun ini untuk menyiapkan target dan strategi untuk tahun depan.

Baca Juga: Dian Swastatika (DSSA) berharap kinerjanya membaik berkat proyek ketenagalistrikan

Dibandingkan dua emiten tersebut, PT Acset Indonusa Tbk (ACST) mencatat kontrak baru yang lebih kecil jelang akhir kuartal ketiga. ACST mengantongi kontrak baru sebesar Rp 260 miliar hingga pertengahan September 2020. Nilai kontrak tersebut merupakan sumbangan dari proyek jalan akses tol Bandara Internasional Jawa Barat Kertati. 

Sekretaris Perusahaan Acset Indonusa Maria Cesilia Hapsari mengatakan, dengan perolehan kontrak baru tersebut, maka seluruh order book ACST mencapai Rp 2,7 triliun. "Untuk proyek-proyek tersebut tidak terdapat proyek dengan skema contractor pre-finance," kata Maria kepada Kontan.co.id, Sabtu (26/9). 

Acset akan berupaya untuk mendapatkan proyek baru secara selektif dan memastikan bahwa proyek tersebut sesuai dengan kemampuan dan kapasitas operasional. 

Baca Juga: IHSG menguat 2,13% pada Jumat (25/9) tapi masih turun 2,24% dalam sepekan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×