kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Bisnis Express Transindo (TAXI) babak belur akibat corona


Rabu, 27 Mei 2020 / 20:01 WIB
Bisnis Express Transindo (TAXI) babak belur akibat corona
ILUSTRASI. Armada taksi Express: armada taksi Express yang menggunakan kendaraan Wuling di Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Selasa (05/06). KONTAN/Baihaki/05/06/2018


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 telah mengganggu kelangsungan usaha sejumlah emiten, salah satunya emiten pengelola taksi Express PT Express Transindo Utama Tbk. Perusahaan dengan sandi TAXI ini terpaksa harus menghentikan operasional secara total dalam waktu sekitar 1 hingga 3 bulan.

Manajemen TAXI memaparkan, jenis kegiatan yang mengalami penghentian operasional meliputi penghentian pada taksi reguler dan taksi premium baik di Jadetabek maupun luar kota.

Kemudian, perusahaan ini juga melakukan pembatasan operasional pada layanan penyewaan kendaraan dan layanan limusin di Jakarta dan Bali, penghentian operasional pada layanan penyewaan bus di Jadetabek,

Baca Juga: Kolaborasi dengan investor Jepang, TAXI nilai siap bersaing dengan taksi online

"Penghentian dan/atau pembatasan operasional ini terutama disebabkan oleh penurunan permintaan atas layanan transportasi umum dan juga adanya pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)," ujar Manajemen TAXI dalam keterbukaan informasi, Rabu (27/5).

Padahal, kegiatan operasional yang terhenti ini menyumbang sekitar 51% hingga 75% terhadap total pendapatan pada tahun lalu.

Dengan demikian, perusahaan penyedia transportasi ini memprediksi akan ada penurunan pendapatan sekitar 51% hingga 75% pada kuartal pertama dengan potensi penyusutan laba bersih sekitar 25% sampai 50%.

Untuk mempertahankan kelangsungan usaha, TAXI melakukan efisiensi untuk menurunkan biaya operasional seperti penyesuaian jumlah karyawan dan menutup sejumlah pool yang tidak aktif. Adapun jumlah karyawan TAXI yang terdampak pemotongan gaji hingga 50% ada 390 orang.

Selain itu, perusahaan ini juga terus menjaga kualitas pelayanan dengan tindakan preventif yakni prosedur pembersihan unit dan penyediaan masker, sanitizer, disinfektan untuk driver sehingga tetap dapat beroperasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×