kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI rate turun, ini sektor saham yang menarik


Rabu, 23 Agustus 2017 / 22:25 WIB
BI rate turun, ini sektor saham yang menarik


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - Bank Indonesia memutuskan untuk menurunkan suku bunga 7 Days Reverse Repo Rate (7-DRRR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,50% dari sebelumnya 4,75%.

Analis Royal Investium Sekuritas Wijen Ponthus menyatakan pentingnya mengetahui latar belakangan penurunan suku bunga acuan tersebut.

"Kalau kita perhatikan target pertumbuhan pemerintah direvisi. Artinya, dengan direvisi ini sebenarnya berjalan tidak sesuai dengan ekspektasi pemerintah," kata Wijen kepada KONTAN di Jakarta, Rabu (23/8).

Oleh karena itu, salah satu cara untuk meningkatkan daya beli masyarakat adalah dengan pemangkasan suku bunga. Dengan harapkan suku bunga kredit juga turun, dan pertumbuhan kredit bergerak. "Sektor yang menarik dilihat ada properti, perbankan, ritel dan otomotif," lanjutnya.

Menurutnya, penurunan suku bunga ini sudah diantisipasi oleh pasar jauh-jauh hari sebelumnya. Diantaranya saham emiten properti sudah naik sejak 1 minggu yang lalu. Dia menambahkan, sentimen positif itu masih akan berimbas pada 1-2 minggu ke depan pada saham perbankan.

"Untuk properti sentimen positif akan berlangsung pendek. Karena justru fokus investor sekarang adalah target ekonomi apakah akan sesuai dengan target pemerintah atau tidak," katanya.

Selain mengenai target pertumbuhan, investor juga mencermati harga minyak dunia. Misalnya, penurunan yang terus menerus bisa membawa dampak tidak begitu baik.

"Karena Indonesia berbasis ekspor, oil dan gas, jadi salah satu tulang punggung. Bisa membawa pendapatan negara turun padahal target pendapatan lagi digenjot," imbuhnya.

Menurutnya, ada kecenderungan perbankan akan mengikuti penurunan suku bunga kredit. Meskipun tidak dilakukan secara cepat dan langsung. Perbankan masih mengerem laju kredit, karena NPL yang masih besar. Saat ini, NPL yang masih cukup terjaga yakni BBCA.

"Untuk perbankan harus selektif, karena upset-nya sudah tidak terlalu menarik lagi," ujarnya.

Sedangkan, dari sektor properti, dia mencermati saham CTRA dan SMRA masih menarik. Hanya saja, beberapa koreksi yang terjadi masih bersifat harian saja.

Emiten lain yang bisa dicermati, diantaranya seperti ASII. Menurut Wijen, penurunan suku bunga akan membuat suku bunga kredit juga turun. Sehingga bisa meningkatkan penjualan produk kendaraan.

Selain itu, ASII juga rajin melakukan diversifikasi bisnis, diantaranya dengan adanya bisnis infrastruktur. Dia merekomendasikan buy ASII dengan target harga 8.285 sampai 1-2 minggu ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×