kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

Berikut saham-saham defensif yang masih layak dibeli


Minggu, 25 Maret 2018 / 21:03 WIB
Berikut saham-saham defensif yang masih layak dibeli
ILUSTRASI. Pasar modal


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam beberapa hari terakhir membuat investor khawatir untuk masuk ke pasar saham. Meski demikian, analis menilai ada beberapa saham defensif yang masih bisa dipertimbangkan.

Andri Zakaria Siregar, Head of Technical Analyst PT BNI Sekuritas mengatakan, terdapat beberapa saham yang tak terlalu terdampak dengan penurunan indeks, yakni saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Perusahaan yang terafiliasi dengan Grup Djarum ini mencatatkan penurunan yang tak signifikan meski diterpa tren bearish pasar saham.

"Bagi BBCA penurunan indeks sepertinya tak berefek," kata Andri, Jumat (23/3). Menurutnya, saham BBCA masih ada di level Rp 23.000-an per saham dalam beberapa waktu terakhir ini.

Selain itu, secara tradisi, saham konsumer menurut Andri juga memiliki tren yang lebih defensif dibandingkan dengan saham-saham sektor lainnya. PT Unilever Tbk (UNVE) misalnya yang bertahan di krisis-krisis moneter dari tahun ke tahun. Menurutnya, saham UNVR juga sudah mencatatkan kenaikan yang cukup drastis.

Lanjut Andri, beberapa saham big caps sebenarnya sudah bisa dilirik seperti saham BBCA dan JSMR yang sudah mencatatkan penurunan sangat tajam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×