kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Belum saatnya genggam emas Antam


Senin, 24 Juli 2017 / 19:47 WIB
Belum saatnya genggam emas Antam


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Johana K.

JAKARTA. Sejak sepekan terakhir harga emas batangan keluaran PT Aneka Tambang Tbk terus menunjukkan tren penguatan. Mengutip www.logammulia.com, Senin (24/7) harga jual emas Antam mampu mempertahankan posisi pada level Rp 594.000 per gram. Namun, harga beli kembali yang terkikis Rp 2.000 per gram dibanding akhir pekan lalu.

Sayangnya meski cukup menguat, para analis justru mengingatkan ini bukan merupakan waktu yang tepat berburu emas keluaran Antam. Deddy Yusuf Siregar, analis PT Asia Tradepoin Futures mengatakan, calon investor pemula sebaiknya memburu emas Antam setelah hasil rapat Federal Open Market Committe (FOMC) diumumkan. Sebab, menurutnya, ada kemungkinan harga emas akan mengalami koreksi. “Biasanya kalau The Fed kembali menegaskan rencana kenaikan suku bunga, harga emas akan sedikit terkoreksi” ungkapnya kepada Kontan, Senin (24/7).

Sementara, bagi investor yang sudah menggenggam kepemilikan emas Antam, sebaiknya menahannya. Emas Antam masih berpeluang untuk melanjutkan penguatan mendekati level resisten di area Rp 580.000–Rp 615.000 per gram.

Begitu pula dengan Alwi Assegaff, analis PT Global Kapital Investama Berjangka. Ia justru beranggapan saat ini bukan waktu yang tepat untuk membeli Antam karena harganya yang relatif stabil. Ia menyarankan, investor sebaiknya menunggu akhir tahun saat terjadi kenaikan suku bunga Bank Sentral AS. “Kalau untuk dikoleksi sebagai aset lindung nilai masih tidak apa-apa” timpalnya.

Sedangkan bagi mereka yang sudah menggenggam kepemilikan emas Antam masih bisa untuk menjual asetnya. Hanya saja Alwi menyarankan penjualan hanya dilakukan sebagian saja karena ada peluang harga emas Antam akan kembali naik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×