Reporter: Albertus M. Prestianta | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Tingginya kebutuhan lahan industri membuat perusahaan pengembang kawasan industri PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk kebanjiran permintaan. Hingga semester I tahun ini, perseroan berhasil membukukan pendapatan dan laba bersih yang fantastis.
Merujuk pada laporan keuangan yang dikeluarkan perseroan, Bekasi Fajar membukukan pertumbuhan laba bersih semester I sebesar 311,4% menjadi Rp 203,9 miliar dibanding semester I 2011 sebesar Rp 49,55 miliar.
Hendra Kurniawan, Direktur Bekasi Fajar bilang, kinerja positif ditopang kenaikan pendapatan khususnya penjualan lahan yang melonjak drastis. Di semester I 2012 pendapatan perseroan tercatat naik 146,4% menjadi Rp 451,11 miliar dibandingkan semester I 2011 lalu sebesar Rp 183,05 miliar.
Sekadar catatan saja, penjualan lahan memberi kontribusi 96,73% dari total pendapatan perseroan semester I 2012. Pendapatan yang lain berasal dari jasa perawatan yang merupakan pendapatan berulang atawa recurring income bagi perseroan ini.
Hendra melihat, pergerakan harga tanah di sektor perumahan maupun kawasan industri berada dalam tren naik. "Suplai ada namun demand berlebih, membuat harga terdorong naik," katanya.
Dia menjelaskan, harga jual rata-rata lahan (ASP) di Bekasi Fajar sepanjang Januari-Juni 2012 sudah naik 30%. Bahkan dalam tiga tahun ke belakang, harga jual tanah sudah naik tiga kali lipat. "Karena harga melonjak, margin keuntungan kami pun ikut terangkat," jelas Hendra.
Asal tahu saja, klien utama perseroan yang memberi kontribusi besar terhadap pendapatan perseroan untuk setengah tahun pertama 2012 datang dari PT Denso Indonesia, PT Hitachi Construction Machinery Indonesia, PT Tokai Rika, dan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Co. Keempat perusahaan di atas adalah pelanggan individual kelas kakap Bekasi Fajar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
