kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BEI kembali ingatkan potensi delisting AirAsia Indonesia (CMPP) pada 5 Agustus 2021


Minggu, 07 Februari 2021 / 14:50 WIB
BEI kembali ingatkan potensi delisting AirAsia Indonesia (CMPP) pada 5 Agustus 2021
ILUSTRASI. Pesawat AirAsia Indonesia


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) kembali diingatkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) soal potensi delisting. 

Maskapai penerbangan swasta ini belum memenuhi persyaratan jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham bukan pengendali dan bukan pemegang saham utama paling sedikit 50 juta saham dan paling sedikit 7,5% dari jumlah saham dalam modal disetor. Aturan ini tertulis dalam ketentuan V Peraturan Bursa No 1-A. 

"Dapat kami sampaikan bahwa saham Airasia Indonesia telah disuspensi di pasar reguler dan pasar tunai selama 18 bulan dan masa suspensi akan mencapai 24 bulan pada tanggal 5 Agustus 2021," tulis Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 3 Goklas Tambunan dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan Irvan Susandy, Jumat (5/2). 

Sehingga, apabila CMPP belum memenuhi persyaratan maka BEI bisa menghapus saham tersebut setelah masa suspensi selesai. Perusahaan tercatat yang akibat suspensi di pasar reguler dan pasar tunai hanya diperdagangkan di pasar negosiasi sekurang-kurangnya 24 bulan terakhir. 

Adapun susunan pemegang saham CMPP per 31 Desember 2020 yakni PT Fesindo Nusaperkasa 49%, AirAsia Investment Ltd 49% dan masyarakat 2%. 

Sebelumnya, manajemen AirAsia sehubungan dengan potensi delisting tersebut sedang menyiapkan aksi korporasi yang sedang direncanakan dalam rangka meningkatkan kepemilikan saham publik sampai dengan situasi membaik dan kinerja operasional CMPP bisa berjalan dengan normal kembali. 

Baca Juga: Gara-gara Covid-19, pergerakan pesawat udara di Indonesia turun 43% di tahun lalu

"Perseroan percaya bahwa dengan memperbaiki kinerja secara optimal dan peningkatan nilai Perusahaan akan mempermudah Perseroan untuk dapat melakukan aksi korporasi yang telah direncanakan oleh Perseroan guna memenuhi ketentuan V Peraturan Bursa No.: 1-A Bursa Efek Indonesia," jelas Head of Corporate Secretary AirAsia Indonesia Indah Permatasari Saugi, pada akhir 2020 silam di keterbukaan informasi. 

Dia menjelaskan strategi CMPP di semester I-2021. Adapun pada kuartal I-2021 CMPP fokus pada pemulihan kinerja keuangan pasca pandemi Covid-19 dan dilanjutkan pada kuartal dua. 

"Dengan membukukan kembali rute-rute domestik yang pernah beroperasi dan rute-rute domestik baru dengan memperhatikan protokol keselamatan serta secara bertahap memaksimalkan kapasitas operasional sesuai dengan jumlah armada," jelas dia. 

CMPP menawarkan kemudahan layanan rapid test antibodi, swab/rapid test antigen dan tes swab berbasis PCR juga terus menyediakan kemudahan layanan rapid test dengan penawaran khusus bagi pelanggan AirAsia Indonesia di berbagai lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia termasuk layanan rapid test drive-thru di kawasan Bandara Soekarno-Hatta.

Penawaran khusus ini melengkapi harga tiket terjangkau yang merupakan bentuk komitmen untuk memperluas aksesibilitas transportasi udara. 

Untuk melengkapi rangkaian pemulihan operasional yang sedang dilakukan, anak usahanya yaitu PT Indonesia AirAsia dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) melakukan penandatanganan nota kesepahaman untuk mensinergikan promosi dan penjualan hotel dengan tiket penerbangan AirAsia. 

Hotel yang akan bermitra dengan AirAsia nantinya akan mendapatkan akses terhadap inventori tiket AirAsia dengan harga terbaik yang dapat dikombinasikan dengan inventori kamar hotel yang ada untuk kemudian ditawarkan menjadi paket bundling dengan promosi harga menarik dengan nilai penawaran terbaik.

CMPP berharap dengan berbagai langkah peningkatan pelayanan tersebut, bisnis dapat segera pulih sekaligus dapat berkontribusi lebih besar dalam memulihkan perekonomian masyarakat sebagai sarana transportasi udara pilihan yang terjangkau untuk berbagai kebutuhan perjalanan dan pengangkutan komoditas.

Selanjutnya: Pelanggan AirAsia di Bandara Soekarno-Hatta bisa rapid test antigen seharga Rp 95.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×