Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Hari ini IHSG ditutup merah, yakni merosot 0,82% ke level 4.882,578. Hal ini ditengarai lantaran dampak dari krisis Yunani.
Namun, petinggi Bursa Efek Indonesia menilai hal ini belum berpengaruh besar ke pasar modal Indonesia. Tito Sulistio, Direktur Utama BEI mengatakan, dampak psikologis krisis Yunani lebih besar dibanding dampak riil.
"Pilihan saham di pasar modal Indonesia masih bagus, (kinerja) perusahaan masih baik," ujarnya, Senin (29/6).
Asal tahu saja, IHSG terkoreksi di tengah pelemahan bursa global. Menyusul langkah mengejutkan Perdana Menteri Alexis Tsipas dengan menolak proposal penyelesaian utang yang diajukan para pemimpin Uni Eropa di detik-detik terakhir.
Tidak hanya sampai di situ. Ia juga akan menyerahkan keputusan soal penyelesaian pinjaman tersebut dan skema bailout baru kepada rakyat Yunani melalu referendum pada 5 Juli mendatang. Hingga tiba masa referendum, kemungkinan besar, pemerintah Yunani akan menerapkan kontrol devisa dan menutup bank hingga sepekan penuh.
Dari Asia, mayoritas indeks saham terkoreksi. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Nikkei225 di Jepang yang turun sebesar -2,88%, indeks Kospi di Korsel melemah sebesar -1,42%, dan indeks Hang Seng di Hong Kong terkoreksi sebesar -2,61%.
Sore ini, mayoritas indeks saham di Eropa juga melemah sejak dibuka tadi siang. Indeks FTSE100 di Inggris turun -1,31%, DAX di Jerman melemah -2,79%, dan CAC di Perancis terkoreksi -2,86%.
Di pasar valas, nilai tukar rupiah terkoreksi sebesar -31 poin (-0,24%) ke Rp13.339 per dollar AS, setelah bergerak di kisaran Rp13.301-Rp13.390 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
