kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Beban si kuning kian menggunung


Jumat, 15 Juli 2016 / 07:09 WIB
Beban si kuning kian menggunung


Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Laju kencang harga emas akhirnya terhenti. Bahkan dalam enam hari terakhir, si kuning terus melemah. Mengutip Bloomberg, Kamis (14/7) pukul 17.12 WIB harga emas kontrak pengiriman Agustus 2016 di Commodity Exchange merosot 1,13% jadi US$ 1.328,30 per ons troi.

Sepekan terakhir harganya menukik 2,48%. Research and Analyst PT Monex Investindo Futures Yulia Safrina mengatakan, perbaikan di pasar saham Eropa dan Asia menjadi beban bagi harga emas. Pelaku pasar memilih beralih ke aset berisiko dan sesaat meninggalkan safe haven.

Apalagi, pasar tengah fokus pada langkah moneter Bank of England (BoE) pasca Brexit dan pergantian kepemimpinan perdana menteri. Antisipasi ini menguntungkan USD karena menggerus kekuatan poundsterling. Ditambah, pasar berbalut optimisme dari pelonggaran stimulus yang akan dilakukan People's Bank of China (PBOC) dan Bank of Japan (BoJ).

Analis PT Finex Berjangka Nanang Wahyudin menambahkan, penurunan harga emas bisa berakhir. Menyusul sentimen negatif yang datang dari laporan Beige Book AS, yang mengindikasikan meski ekonomi AS berada dalam jalur positif, kenaikan suku bunga belum akan terjadi dalam waktu dekat. Karena The Fed harus mempertimbangkan risiko ekonomi global akibat Brexit.

“Peluang The Fed menaikkan suku bunga tahun ini semakin kecil. USD bisa melemah lagi dan ini bisa dimanfaatkan harga emas,” jelas Nanang.

Jumat (15/7) kans harga emas naik terbuka. Jika BoE melakukan pelonggaran stimulus yang direspon positif pasar, poundsterling bisa unggul. Saat poundsterling unggul, pasar akan meninggalkan USD.

Tren bullish terjaga

Ditambah, laporan kenaikan permintaan emas di Jepang. Tanaka Holdings, salah satu penjual ritel emas terbesar di Negeri Sakura menyebut, penjualan emas Juni 2016 naik 60% ketimbang bulan sebelumnya.

Hal ini terjadi pasca penguatan yen. Jika The Fed memberikan sinyal negatif pada pertemuan FOMC bulan ini, maka kans harga emas kembali reli terbuka lebar.

Menurut Nanang, kalaupun koreksi Jumat (15/7), harga akan bertahan di atas US$ 1.300 per ons troi yang merupakan support. Analisa teknikal emas saat ini harga bergerak di bawah MA 50 dan 100 mengindikasikan penurunan lanjutan.

Garis MACD di area negatif minus 5,34 berpola downtrend. Sejalan dengan RSI level 31 dan stochastic level 24 yang keduanya masih menarik turun. Maka itu Yulia menduga, harga emas bergerak di US$ 1.318-US$ 1.338 per ons troi. Sedangkan Nanang menebak antara US$ 1.300- US$ 1.375 per ons troi pada pekan depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×