kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Batubara terangkat spekulasi kenaikan permintaan


Senin, 16 Juli 2012 / 00:56 WIB
Batubara terangkat spekulasi kenaikan permintaan
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) berbincang dengan Dirjen Pajak Kemenkeu Suryo Utomo


Reporter: Anna Marie Happy | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Harga batubara kembali menanjak. Aksi ambil untung dan fundamental mendukung peningkatan harga. Para analis menduga, harga batubara masih menguat.

Harga batubara di Newcastle pengiriman Agustus sampai Jumat (13/7) menguat 0,99% ke US$ 86,85 per ton dibanding hari sebelumnya. Namun, jika dibandingkan sepekan harga batubara justru melemah 2,14% dari pekan sebelumnya US$ 88,75 per ton.

Analis Soe Gee Futures, Renji Betari menduga harga batubara yang sudah terbilang murah membuat para pelaku pasar memasang posisi beli. “Pelemahan batubara yang terjadi beberapa waktu lalu bukan akibat dari suplai dan permintaan. Tetapi karena nilai tukar dollar Australia yang menguat 15% selama setahun,” duga dia. Menurut Renji, permasalahan ekonomi di China tidak mempengaruhi harga batubara.

Analis Senior Harvest International Futures, Ibrahim justru melihat ekonomi China sangat mempengaruhi pergerakan harga batubara. Pertumbuhan ekonomi China 7,6% di kuartal kedua menurut Ibrahim menjadi sentimen positif harga batubara. Meski ini merupakan pertumbuhan terendah sejak tiga tahun terakhir. Tapi pencapaian ini lebih baik daripada ekspektasi para analis.

Selain itu, kondisi geopolitik dimana Eropa memberi sanksi kepada negara anggotanya untuk tidak mengimpor minyak dari Iran. Bahkan AS juga juga mendesak India dan China untuk mengurangi impor minyak.

Ibrahim melihat ini bisa mengangkat harga batubara. Apalagi, Jerman akan mengganti pembangkit listrik tenaga nuklir menjadi pembangkit listrik tenaga uap menggunakan batubara.

Sentimen positif ini bisa mengangkat harga batubara sampai Rabu pekan ini. "Banyak analis yang bilang harga batubara bisa mencapai US$ 300 per ton. Tapi sepertinya sulit karena krisis ekonomi," papar Ibrahim

Secara teknikal, bollinger band, moving average dan MACD menunjukkan potensi naik. Sementara, relative streght index (RSI) berada di 50% mengindikasikan ada keragu-raguan menguat atau melemah. Sedangkan stochastic di level 70% mengindikasikan masih adanya kecenderungan melemah.

Ibrahim memprediksi pekan ini harga batubara di US$ 84 - US$ 89 per ton. Sedangkan prediksi hingga akhir bulan harga batubara di US$ 90 per ton.

Sementara, Renji memprediksi harga batubara pekan depan di US$ 83 - US$ 95 per ton. Dia optimis harga batubara masih akan menguat. “Permintaan selalu tinggi. Sementara, akhir-akhir ini aussie melemah terhadap mata uang lain sehingga harga batubara terangkat,” prediksi dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×