kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Batubara jatuh ke level terendah


Rabu, 02 Mei 2012 / 09:25 WIB
Batubara jatuh ke level terendah


Reporter: Marantina | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Harga batubara kembali tertekan. Kontrak pengiriman batubara untuk Mei 2012, Senin (30/4), di bursa ICE Newcastle, merosot hingga US$ 100,75 per ton. Itu merupakan rekor terendah sejak Oktober 2011.

Jika dibandingkan dengan posisi penutupan per akhir pekan lalu, harga batubara turun 1,27% dari US$ 102,05 per ton. Para analis menduga, penyebab penurunan harga adalah kecemasan atas krisis Eropa serta proyeksi pelambatan ekonomi China.

Renji Betari, analis pasar fisik komoditas SoeGee Futures, mengatakan, data produk domestik bruto (PDB) China dan India yang menurun, merupakan sentimen buruk bagi harga batubara. Kedua negara itu merupakan konsumen pertama dan ketiga di dunia.

Selama kuartal I 2012, angka PDB Cina hanya 8,7%. Sementara pertumbuhan ekonomi di India 7,8%.

Ibrahim, analis senior Harvest International Futures, menuturkan, penurunan harga komoditas energi tidak lepas dari kerisauan pemodal terhadap Eropa. Pemicu terbaru adalah pemangkasan rating Spanyol.

Krisis Eropa dinilai cukup parah, hingga sejumlah investor memilih keluar dari pasar. “Penurunan harga wajar karena Eropa masih terus bergejolak. Kalau Spanyol bisa selesai, harga batubara akan naik lagi,” tambah Ibrahim.

Sebelumnya, permintaan China dan India diharapkan bisa mendongkrak harga komoditas ini. Kedua negara tersebut memang sedang menggenjot produksi baja.

Proyeksi impor batubara dari kedua negara tersebut bakal meningkat dan mampu harga batubara. Akan tetapi, krisis Eropa dan perlambatan ekonomi di dua negara membuatnya jadi angan-angan.

Meski begitu, para analis yakin dalam waktu dekat batubara akan mengalami rebound. Renji memprediksi pertumbuhan PDB di kedua negara itu bisa mencapai 12% pada kuartal II dan bisa mengangkat batubara.

Tapi dalam jangka sepekan Renji memperkirakan, harga batubara masih bisa terperosok hingga US$ 98 per ton. Tren pelemahan akan membaik dalam dua minggu, dan harga bisa bangkit lagi menjadi US$ 105. “Koreksi hampir selesai. Dalam sebulan, batubara bisa kembali US$ 110 per ton,” kata Renji.

Ibrahim menambahkan, penurunan harga minyak ikut menekan harga batubara. Penyebabnya tak jauh beda yaitu kontraksi perekonomian Eropa. Kecemasan terhadap Eropa tak surut segera.

Meski begitu, Ibrahim optimis harga batubara akan kembali ke kisaran US$ 130 hingga US$ 150 per ton pada akhir tahun ini. Apalagi, jika masalah Eropa mereda, peningkatan harga batubara bisa lebih cepat. Dalam sebulan ke depan, harga batubara bisa mencuat ke kisaran US$ 101 hingga US$ 103 per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×