kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Banyak sentimen negatif, harga CPO masih tertekan


Rabu, 26 Februari 2020 / 20:02 WIB
Banyak sentimen negatif, harga CPO masih tertekan
ILUSTRASI. Seorang petani membongkar muatan tandan buah segar (TBS) sawit.


Reporter: Arvin Nugroho | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyebaran virus corona yang semakin meluas membuat harga CPO terus menurun. Berdasarkan data Bloomberg, harga CPO dengan kontrak pengiriman Mei 2020 pada Rabu (26/2) terkoreksi 0,78% ke level RM 2.419 per metrik ton.

Direktur Utama PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan dampak dari virus corona yang membuat aktivitas perekonomian global terhambat menjadi sentimen utama menurunnya harga CPO. Meski begitu, Ibrahim menilai penurunan harga CPO tidak terlalu signifikan.

Virus yang ditemukan pada Desember akhir tahun lalu itu telah menyebar luas ke berbagai negara. Data John Hopkins CSSE Rabu (26/2) pukul 19.43 WIB mencatat, secara total ada 81.191 kasus virus corona yang terkonfirmasi, dengan total korban meninggal sebanyak 2.768 orang dan 30.279 orang sembuh. 

Baca Juga: Virus Korona Mulai Gerogoti Pertumbuhan Ekonomi

Penutupan sejumlah akses produksi dilakukan oleh negara-negara yang terdampak oleh virus corona untuk mengantisipasi penyebaran yang lebih luas. Akibatnya, barang yang diekspor menjadi terbatas sehingga permintaan akan cenderung menurun signifikan, termasuk CPO.

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mencatat Cina merupakan negara importir terbesar produk minyak sawit Indonesia di tahun 2019 sebanyak 6 juta ton. 

Ibrahim menambahkan, dengan terdampaknya virus corona, tentu akan mengurangi permintaan.

Gejolak politik yang terjadi di Malaysia juga disinyalir turut berdampak dalam menurunnya harga CPO. Pengunduran diri Mahathir Mohamad sebagai Perdana Menteri turut menimbulkan kegaduhan politik yang secara tidak langsung berpengaruh pada kondisi pasar di Malaysia.

Buntut dari pengunduran diri Mahathir adalah ditundanya pemberian stimulus oleh Bank Sentral Malaysia untuk mengangkat perekonomian Malaysia akibat virus corona.




TERBARU

[X]
×