kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Tabungan Negara (BBTN) tidak bagi dividen, apa rekomendasi analis?


Senin, 22 Maret 2021 / 22:43 WIB
Bank Tabungan Negara (BBTN) tidak bagi dividen, apa rekomendasi analis?
ILUSTRASI. Seorang karyawan sedang melihat pergerakan saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, di Jakarta, Senin (8/6). Bank Tabungan Negara (BBTN) tidak bagi dividen, apa rekomendasi analis?


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) memutuskan untuk tidak membagikan dividen kepada pemegang saham.

Rencananya, seluruh laba tahun buku 2020 akan dipakai untuk memperkuat modal tier 1 perseroan ke depannya.

Kepala Riset Samuel Sekuritas, Suria Dharma, menjelaskan karena sebelumnya perusahaan berkeinginan melakukan rights issue untuk perkuat modal karena ada PSAK 71. Sebabnya, ia menilai coverage ratio BTN selalu berada di bawah 50%.

Namun, lantaran proses yang masih rumit karena saat itu harus melalui DPR sehingga pemerintah memutuskan tidak membagi dividen dengan pertimbangan laba bersih yang juga masih turun.

Baca Juga: BTN prediksi sekitar 6% kredit restrukturisasi Covid-19 berpotensi jadi NPL

"Tahun ini mereka juga masih butuh struktur modal yang lebih kuat juga sehingga apabila membagikan dividen, saat dana diperlukan perlu mengambil dari dividen yang akhirnya pemerintah harus setor modal juga. Jadi kemungkinan ada fleksibilitas untuk BTN tidak bagi dividen," jelasnya kepada kontan.co.id, Senin (22/3).

Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama menuturkan kendati BTN tidak membagikan dividen tahun ini, perusahaan dinilai tetap mendapatkan apresiasi investor. "Adanya komitmen BTN dalam rangka meningkatkan kinerja lebih baik sehingga masih diapresiasi," sebutnya.

Di sisi lain, program BP Tapera juga menjadi sentimen yang menarik bagi Bank BTN untuk meningkatkan kinerja pertumbuhan kredit perusahaan.

Karenanya, ia merekomendasikan akumulasi saham BBTN dengan target harga di level Rp 2.500 dan Rp 2.860.

Sementara, Suria merekomendasikan BBTN dengan target harga Rp Rp 2.300. Pada penutupan perdagangan saham, Senin (22/3) BBTN ditutup di harga 1.890, melemah 1,56%.

Selanjutnya: Begini upaya BTN dukung perumahan ramah lingkungan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×