kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bangun pabrik, Madusari Murni akan lepas 30% saham lewat IPO


Kamis, 26 April 2018 / 07:27 WIB
Bangun pabrik, Madusari Murni akan lepas 30% saham lewat IPO
ILUSTRASI. Manajemen Madusari Murni Indah


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satu lagi calon emiten yang akan mencatatkan saham melalui initial public offering (IPO). Kali ini, produsen etanol PT Madusari Murni Indah, berencana melepas 30% saham IPO.

Madusari Murni telah melakukan mini expose di Bursa Efek Indonesia (BEI). Yonky Saputra, Sekretaris Perusahaan Madusari Murni, mengatakan, perusahaan telah menunjuk PT Bahana Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Madusari Murni akan mencatatkan diri dengan menggunakan buku Desember 2017 sebagai dasar valuasi. Sehingga harapannya, saham perusahaan ini bisa mulai diperdagangkan di BEI pada bulan Juli mendatang.

Yonky belum menyebutkan target nilai emisi yang dibidik dari aksi korporasi tersebut. Namun, dana hasil IPO nantinya akan digunakan untuk ekspansi pembangunan pabrik kedua. Pasalnya, kapasitas pabrik pertama Madusari sudah mencapai 100%. "Sekitar 95% dana IPO akan digunakan untuk membangun pabrik baru dan 5% untuk penambahan gudang distribusi," kata dia, Rabu (25/4).

Saat ini, perusahaan ini sudah memiliki satu pabrik etanol dan satu pabrik gas karbon dioksida di wilayah Lawang, Malang. Kapasitas pabrik itu sebesar 70 kilo liter hingga 80 kilo liter per tahun.

Nantinya, pabrik baru perusahaan juga akan memproduksi etanol dan gas. Kapasitas pabrik baru tersebut ditargetkan mencapai 50 kilo liter per tahun.

Saat ini, Madusari Murni Indah sudah memasarkan produknya hingga ke luar negeri. Misalnya Filipina, Vietnam, dan Thailand. Bahkan, sekitar 30% hingga 40% pendapatan perusahaan diperoleh dari pendapatan ekspor.

Saat ini Madusari Murni memiliki nilai aset Rp 1,5 triliun. Sementara itu, total ekuitas perusahaan mencapai sekitar Rp 1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×