kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bakrie Sumatra siap lunasi utang jatuh tempo


Kamis, 05 Juli 2012 / 09:38 WIB
Bakrie Sumatra siap lunasi utang jatuh tempo
ILUSTRASI. Gerai Alfamart


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Ruisa Khoiriyah

JAKARTA. Masalah utang yang membelit PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk sejak beberapa waktu lalu, mulai menemui titik terang.

Pengelola perusahaan milik politisi Aburizal Bakrie itu memastikan, Bakrie Sumatera akan melunasi utang obligasi yang akan jatuh tempo dua pekan lagi tersebut. "Dananya sudah siap," ujar Bambang Aria Wisena, Direktur Utama Bakrie Sumatra, kepada KONTAN, Selasa (3/7).

Dengan demikian, utang obligasi senilai US$ 150 juta yang jatuh tempo 15 Juli 2012 itu, akan di-refinancing, tepat waktu. Namun, Bambang belum mau membeberkan asal muasal dana yang diperoleh Bakrie Sumatra untuk melunasi utang tersebut.

Bambang juga tidak menjelaskan apakah asal dana itu dari utang baru atau hasil penjualan aset Bakrie Sumatra. Dia hanya menegaskan, struktur pembayaran utang obligasi dollar Amerika Serikat itu adalah refinancing, bukan asset swap.

Manajemen Bakrie Sumatra sebelumnya dikabarkan tengah menjajaki pinjaman baru dari sejumlah kreditur mancanegara. Tapi, Bambang juga enggan menuturkan hal ini.

Asal tahu saja, akibat penyelesaian utang yang tak kunjung jelas inilah, peringkat utang Bakrie Sumatra disunat oleh lembaga pemeringkat global Standard and Poor\'s (S&P), beberapa waktu lalu.

S&P menggunting peringkat utang jangka panjang Bakrie Sumatra dari semula CCC+ menjadi CC.

Alasan pemangkasan, ketidakjelasan rencana pelunasan utang yang segera jatuh waktu tersebut. S&P mengancam, jika sampai tenggatnya penyelesaian utang itu tidak juga jelas, peringkat Bakrie Sumatra akan digunting hingga ke level D.

Sedikit kilas balik, pada Juni 2007 silam, AI Finance BV yang 100% sahamnya dimiliki oleh Agri International Resources Pte Ltd (Agri), menerbitkan obligasi senilai US$ 150 juta.

Bakrie Sumatra menguasai 99,02% saham Agri. Surat utang itu berbunga 10,87% dengan harga penerbitan 95,81%, dan akan jatuh tempo pada 15 Juli 2012. "Insya Allah (akan dibayar) tepat pada waktunya," pungkas Bambang.

Tak layak koleksi

Janson Nasrial, analis AM Capital berpendapat, jika Bakrie Sumatra berhasil membayar utang itu tepat waktu, maka akan menjadi hal positif bagi perseroan.

Namun di sisi lain, beban keuangan Bakrie Sumatra juga bertambah. Pasalnya, para kreditur akan meminta tingkat bunga yang tinggi. "Debt to EBITDA Bakrie Sumatra, cukup tinggi, yakni 4,1 kali," katanya.

Selain akan dituntut memberikan bunga tinggi, para kreditur, menurut Janson, juga akan meminta jaminan atawa collateral. Bentuknya bisa berupa aset tetap atau kepemilikan saham.

Maka itu, Janson masih merekomendasikan jual untuk emiten berkode saham UNSP ini. Prediksi Janson, sampai akhir tahun ini ini, harga UNSP masih akan berada di kisaran Rp 225 per saham.

Pada penutupan perdagangan kemarin (4/7), banderol UNSP ditutup naik 2,5% ke level Rp 205 per saham. Namun, harga tersebut sudah anjlok 28% dari posisi awal tahun 2012.

Menilik catatan kinerja Bakrie Sumatra per kuartal I-2012, nilai kewajiban (liabilites) perseroan mencapai Rp 9,93 triliun. Adapun posisi aset perseroan di periode sama sebesar Rp 19,09 triliun.

Bakrie Sumatra mencatat pendapatan sebesar Rp 1 triliun per Maret 2012, turun 11,5% year on year. Laba bersih perseroan juga anjlok sampai 63,7% menjadi Rp 84,07 miliar saja.

Tahun ini, emiten agribisnis itu menargetkan pendapatan sebesar Rp 7 triliun. Sebanyak 30% akan dikejar dari hasil ekspansi bisnis oleokimia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×