Reporter: Juwita Aldiani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pekan depan atau minggu pertama di bulan Agustus, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi belum akan berubah banyak. Data non-farm pay roll dari Amerika Serikat yang dirilis pada nanti malam yang cukup ditunggu pasar belum bisa menjadi sentimen positif bagi indeks pekan depan.
Krishna Setiawan analis Lautandhana Securindo mengatakan pola pergerakan indeks pekan depan akan cenderung sama dengan sepekan ini. "Pasar sepertinya masih mempertahankan indeks di level 5.300," kata Krishna kepada KONTAN, Jumat (02/08).
Sepanjang pekan depan, Krishna memprediksi indeks akan berada di rentang 5.300-5.410. Sementara M. Al Amin analis Millenium Danatama Sekuritas memprediksi pekan depan indeks akan mixed cenderung menguat di rentang support 5.268 dan resistance di level 5.427.
Krishna menambahkan, dari berbagai survei para ekonom di Amerika Serikat, tingkat pengangguran Amerika Serikat akan tetap di level 4,9%. Artinya, tidak bagus, juga tidak jelek. "Data tersebut menunjukkan bahwa The Fed masih memerlukan waktu untuk memutuskan suku bunga dinaikkan atau tidak," ujar Krishna.
Lebih lanjut, saham-saham yang bisa diperhatikan pada perdagangan pekan depan adalah saham properti karena di pekan ini beberapa saham seperti PWON dan SMRA sudah cukup tertekan. Investor juga bisa mencermati saham KIJA dan ASRI.
Pelonggaran loan to value (LTV) bagi properti yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia per September, kata Krishna, bisa menjadi sentimen positif bagi industri properti.
Sementara selama sepekan ini, indeks cenderung turun. Dibanding penutupan perdagangan pada pekan sebelumnya yaitu level 5.439, indeks pada hari terakhir di minggu ini turun 1,6% menjadi level 5.353.
Investor asing juga terus melakukan net sell selama sepekan sebesar Rp 2 triliun. Saham-saham yang banyak dijual oleh investor asing adalah PGAS, SMGR, GGRM, BJTM dan ASII. Sementara saham yang mengalami kenaikan ada ADRO, INAF, KAEF, dan SMBR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News