kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Astra mengucurkan dana ekspansi Rp 29 triliun


Kamis, 26 April 2018 / 07:18 WIB
Astra mengucurkan dana ekspansi Rp 29 triliun
ILUSTRASI. RUPST Astra International


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini merupakan tahun ekspansi bagi PT Astra International Tbk (ASII). Perusahaan ini menyiapkan belanja modal (capex) senilai Rp 29 triliun.

Anggaran ini meningkat 22% dibandingkan capex 2017 yang sebesar Rp 22 triliun. "Capex tahun ini menjadi yang terbesar dalam sejarah ASII," ujar Presiden Direktur ASII, Prijono Sugiarto, Rabu (25/4).

Sumber dana capex bakal berasal dari kas internal dan pinjaman perbankan. Per kuartal I-2018, total kas dan setara kas ASII mencapai Rp 32,3 triliun, naik 8% dibanding periode yang sama di 2016, yakni Rp 30 triliun.

Capex terbesar akan dikucurkan bagi PT United Tractors Tbk (UNTR). Nilainya mencapai Rp 12 triliun atau setara 41% dari total capex.

Prijono bilang, besarnya dana ekspansi UNTR tak lepas dari harga batubara yang masih bertahan di level US$ 90 per ton. Hal ini membuat aktivitas penambangan batubara makin menggeliat. Ini bakal menguntungkan UNTR.

Apalagi ada rencana penambahan produksi batubara kokas (coking coal). Sehingga, UNTR perlu tambahan alat berat baru untuk mengimbangi kenaikan produksi. "Belum lagi adanya kemungkinan akuisisi," imbuh Prijono.

Lalu, sebesar Rp 1,8 triliun dana capex akan dialokasikan untuk penambahan mobil logistik anak usaha ASII, PT Serasi Autoraya. ASII juga mengalokasikan Rp 2,7 triliun untuk segmen otomotif. Dana itu akan digunakan untuk keperluan perluasan cabang. "Karena harga tanah di Indonesia selalu naik," imbuh Prijono.

Capex ASII juga dialokasikan untuk investasi dalam bentuk kepemilikan saham.Salah satunya, proyek Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat. ASII melalui anak usahannya, Astra Infra, berminat menguasai sebagian saham proyek tersebut.

Sehingga, ASII tak hanya terlibat dalam pembangunannya, melainkan juga bisa menjadi operator pelabuhan. "Porsinya di proyek itu 51%, tapi ini konsorsium," tandas dia.

Analis Kresna Sekuritas Franky Rivan menilai, prospek ASII masih positif. "Segmen otomotif ASII tertekan, tapi UNTR menjadi kunci utama pendorong kinerja ASII," ujar dia dalam riset 24 April.

Ia pun mempertahankan rekomendasi buy saham ASII dengan target harga Rp 9.100. Kemarin, saham ASII turun 2,39% ke level Rp 7.150.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×