kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ASSA, BRMS dan BEKS akan rights issue, siapa yang paling menarik?


Selasa, 13 Oktober 2020 / 08:15 WIB
ASSA, BRMS dan BEKS akan rights issue, siapa yang paling menarik?
ILUSTRASI. Sejumlah emiten berencana mencari pendanaan melalui rights issue. Antara lain, ASSA, BRMS dan BEKS.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten berencana mencari pendanaan melalui penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Emiten rental mobil PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) menjadi salah satu perusahaan yang mengantongi izin untuk melakukan aksi korporasi berupa rights issue. ASSA berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,13 miliar lembar saham baru dengan nilai nominal sebesar Rp 100 per saham yang terbit dari hasil penukaran obligasi konversi.

Nantinya, ASSA akan menggunakan dana yang diperoleh dari aksi ini untuk memenuhi kebutuhan dari pengembangan usaha baru yakni Anteraja dan melunasi pinjaman bank perusahaan atau anak usaha ASSA yang sebelumnya digunakan untuk Anteraja dan bisnis lelang mobil PT JBA Indonesia.

Baca Juga: Dapat restu rights issue, Bank Banten harap Pemprov bisa segera setor modal

Emiten penambangan emas PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) juga berencana melakukan rights issue. BRMS akan menerbitkan maksimal 24 miliar saham baru seri B dengan nominal Rp 50 dan 24,5 miliar waran seri II.

Dana hasil dari rencana rights issue ini nantinya akan BRMS gunakan sebagian besar untuk pembangunan pabrik baru untuk mengolah bijih emas menjadi dore bullion dengan kapasitas 4.000 ton per hari. Dana segar ini juga akan digunakan untuk kegiatan pengeboran dalam rangka menambah cadangan bijih emas dari Palu dan Gorontalo.

Selanjutnya, PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) juga bakal menerbitkan saham baru Seri C dengan nominal Rp 50,00 per lembar saham dengan jumlah saham baru yang akan diterbitkan sebanyak-banyak 60.82 miliar saham. Nominal tersebut setara 90,46% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh BEKS.

Sebelum rights issue, BEKS menggelar reverse stock lebih dulu. Dengan demikian, masing-masing saham Seri A dan Seri B akan mengalami perubahan harga nominal, yaitu untuk saham Seri A dari semula Rp 100,00 akan menjadi Rp 1.000,00 dan Seri B dari semula Rp 18,00 akan menjadi Rp 180,00. Sesuai hasil valuasi penggabungan nilai saham tersebut, maka saham seri C yang akan diterbitkan oleh BEKS bernilai nominal Rp 50,00.

Analis CSA Research Institute Reza Priyambada menilai, salah satu indikator menarik atau tidaknya rights issue untuk dieksekusi ialah tujuan dari aksi korporasi tersebut. Ia bilang, pelaku pasar perlu memperhatikan tujuan penggunaan dana rights issue.

Biasanya, kata Reza, pelaku pasar lebih suka penggunaan dana untuk mengembangkan bisnis yang bersifat berkelanjutan dan tentunya menambah kontribusi pendapatan emiten. Selanjutnya, investor bisa mempertimbangkan dari segi harga pelaksanaan.

Reza sendiri lebih menyukai aksi rights issue dari ASSA. Pasalnya, emiten rental mobil ini akan menggunakan untuk memperluas usaha baru yakni bisnis logistik. Sebagai informasi, dari bisnis kurir Anteraja memberikan kontribusi sebesar 19,24% terhadap total pendapatan ASSA pada semester pertama tahun ini Rp 1,4 triliun. Bisnis ini juga menjadi penyumbang pendapatan kedua terbesar setelah bisnis rental dan autopool.

Baca Juga: Adi Sarana Armada (ASSA) memproyeksikan Anteraja berkontribusi 25% dari pendapatan




TERBARU

[X]
×